Diundang Hearing oleh DPRD Seluma, PT SSL Tak Hadir
GAGAL: Komisi II Seluma saat bersiap menunggu petinggi PT SSL untuk rapat dengar pendapat.--Zulkarnain/rb
BACA JUGA:Timnas U20 Jeblok, 'Dirujak' Netizen: Indra Sjafrie Bilang Begini
Diduga ini masih berkaitan erat dengan dampak limbah dan polusi udara akibat adanya aktifitas dari pabrik crude palm oil (CPO) milik PT SSL.
Kades Talang Sebaris, Fikri Ardianto membenarkan.
Adapun identitas dari bayi malang tersebut, yakni Almarhum Alfino wilantara (2,5) yang merupakan buah hati dari pasangan Burlian dan Byht.
Disampaikan Fikri, berdasarkan diagnosa awal ke faskes terdekat, diketahui bahwa almarhum sempat mengidap ISPA sebelum akhirnya meninggal dunia.
BACA JUGA: Ada Perubahan Tanggal Pelantikan Bupati Terpilih, Ini Pernyataan Mendagri Tito
Rumah duka berada di Dusun I yang merupakan dusun terdekat dengan pabrik PT SSL.
Selain almarhum, diungkapkan Kades bahwa sejumlah masyarakat saat ini juga terserang batuk dan flu.
"Dari diagnosa awalnya memang terserang ISPA, maka tidak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan limbah pabrik," ungkap Kades.
Dilanjutkan Kades, saat ini hampir sebagian besar masyarakat Desa Talang Sebaris mengeluhkan bau limbah dari PT SSL.
Pencemaran ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan kesehatan warga setempat.
Keluhan warga telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.
Namun, dalam dua minggu terakhir, intensitas bau semakin meningkat hingga menyebabkan ketidaknyamanan yang serius.
"Pada awalnya, kami masih bisa mentoleransi bau tersebut.