Kurangi Volume Sampah di TPA, Perlu Bank Sampah di Setiap Kelurahan

BENGKULU, KORANRB.ID – Minimalisir penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul, Pemerintah Kota Bengkulu mendorong setiap kelurahan miliki bank sampah sendiri.

Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah Bercaun Berbahan Berbahaya (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Rusman Effendy, S.STP, MM menuturkan penumpukan sampah atau overloadnya TPA Air Sebakul tersebut akibat ketidak piawaian dalam mengolah sampah.

“Seharusnya sampah itu dikelola terlebih dahulu.

Jangan langsung bulat-bulat dibuang, berjalannya waktu TPA kita overload seperti sekarang ini,” jelas Rusman.

BACA JUGA:Penerapan HGBT Dukung Capaian Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Selain terjadinya penumpukan sampah secara berlebihan yang terjadi TPA Air Sebakul, ketidak piawaian dalam mengolah sampah itu juga yang membuat adanya tempat sampah liar di beberapa titik di Kota Bengkulu.

Ia menyebutkan pengolahan sampah tersebut seperti melakukan pemilahan berdasarkan jenis sampah.

Sampah organik merupakan sampah yang memiliki waktu penguraian lebih singkat dibandingkan dengan sampah anorganik, dan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk tanaman.

“Kalau sampah bisa jadi pupuk organik, yang plastik atau anorganik bisa didaur ulang menjadi benda yang memiliki manfaat dan ekonomis,” terangnya.

BACA JUGA:Teknologi CCU untuk Reduksi Emisi di Sektor Industri

Sementara sampah anorganik, meskipun waktu penguraian sangat lama, namun dapat dijadikan benda bermanfaat melalui proses daur ular.

Dengan adanya bank sampah, tentunya dapat mengurangi volume sampah yang setiap hari masuk ke TPA Air Sebakul. Juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat jika dilakukan dengan benar.

“Seperti saat inikan sudah ada komunitas yang memang mau menerima jenis sampah tertentu seperti sampah botol plastik untuk diuangkan.

Jika pengolahan sampah itu tepat tentunya masyarakat itu sendiri yang akan menerima manfaatnya,” ujarnya.