181 Sapi di Seluma Terpapar PMK, 4 Desa Ini Zona Merah

VAKSIN: Sapi di Seluma saat diberikan vaksin cegah PMK. IST/RB--

KORANRB.ID - Bidang Peternakan Dinas Pertanian Seluma mencatat saat ini sebanyak 181 sapi ternak di Kabupaten Seluma terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Jumlah desa yang terserang pun kian bertambah, dari yang sebelumnya Desa Sumber Arum Kecamatan Suraraja dan Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan, saat ini meluas ke Desa Bukit Peninjauan I Kecamatan Sukaraja dan Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja.

Disampaikan Kepala Distan Seluma, Arian Sosial, melalui Kabid Peternakan, Hendry Aritonang, adapun tambahan kasus yakni Desa Cahaya Negeri 6 kasus dan Desa Bukit Peninjauan I 20 kasus.

"Sejauh ini ada 4 desa yang sapi ternaknya terserang PMK, total ada 181 kasus dan kemungkinan masih ada kasus tambahan," sampai Hendry.

BACA JUGA: Meski 2024 Tembus Rp2,2 Miliar, Target Pajak Seluma Tahun Ini Tetap Rp1,8 Miliar, Ini Penjelasan Bapenda

BACA JUGA:Distan Rejang Lebong Usulkan 110 Alsintan ke Kementerian Pertanian

Namun Hendry menyampaikan saat ini ratusan sapi sudah mulai membaik, terutama di Desa Sumber Arum dan Desa Lokasi Baru yang merupakan tempat awal temuan kasus PMK. Gejala gejala yang awalnya terdeteksi saat ini mulai berkurang, nafsu makan sapi pun saat ini mulai membaik.

"Alhamdulilah tidak sedikit juga sapi yang sudah mulai membaik dan makan dengan lahap, lebih dari separuhnya sudah dalam kondisi sehat," sampai Hendry.

Untuk mencegah sementara waktu, Distan menerapkan zona merah lalu lintas perdagangan sapi di beberapa desa, terutama yang memiliki sakit terjangkit PMK. 

BACA JUGA:Bupati Rejang Lebong Terpilih Fikri: Membangun Daerah Diperlukan Sinergitas

BACA JUGA:Selama Libur, Dinas Dukcapil Rejang Lebong Tetap Buka Pelayanan

Hendry menduga, bangkitnya kembali kasus PMK ini, pasca banyaknya hewan ternak yang berlalu lalang baik dari dalam Kabupaten Kabupaten maupun lintas Provinsi Bengkulu. 

Akibatnya penyakit yang terbawa dari sapi diluar, menyebar ke Kabupaten Seluma, biasanya aktifitas tersebut terjadi karena proses jual beli hewan ternak.

Selain itu, Dinas Pertanian Seluma menugaskan  medik veteriner untuk standby monitoring di lokasi zona merah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan