Perekaman e-KTP Warga Rejang Lebong Capai 95 Persen
SEPI: Susana kantor Dukcapil Rejang Lebong, beberapa waktu lalu. ABDI/RB--
KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terus menunjukkan progres signifikan dalam program perekaman data KTP elektronik (e-KTP).
Hingga akhir Januari 2025, sebanyak 204.195 jiwa telah berhasil melakukan perekaman e-KTP, atau mencapai 95,9 persen dari total jumlah wajib KTP sebanyak 212.921 jiwa.
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi, Administrasi, Kependudukan (PIAK) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Rejang Lebong, Edi T Warman Ssos, menyatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak, termasuk petugas lapangan yang melakukan jemput bola ke desa-desa dan kampung-kampung terpencil.
"Kami terus berupaya agar masyarakat yang belum melakukan perekaman segera terlayani, terutama bagi yang tinggal di daerah sulit dijangkau," ujar Warman.
BACA JUGA:Kemenperin Pilih Teknologi CCU untuk Reduksi Emisi di Sektor Industri
Menurutnya, tersisa sekitar 8.726 jiwa yang belum melakukan perekaman e-KTP. Sebagian besar berasal dari kelompok masyarakat yang bermigrasi, lansia, dan penyandang disabilitas.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pihaknya telah menggelar program pelayanan khusus, seperti layanan keliling dan kunjungan ke rumah-rumah warga yang memiliki keterbatasan mobilitas.
"KTP elektronik sangat penting sebagai identitas resmi dan untuk mengakses berbagai layanan publik, termasuk kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial," tambah Warman.
Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Rejang Lebong, Rosita SH, MH menjelaskan, program jemput bola ini dilakukan untuk agar seluruh masyarakat Rejang Lebong memperoleh KTP-el.
BACA JUGA:Kemenperin Pilih Teknologi CCU untuk Reduksi Emisi di Sektor Industri
BACA JUGA:Kerugian Negara di Desa Kota Agung Rp320 Juta Dipulihkan, Polres Seluma Tunggu Inspektorat
Terutama, para penyandang disabilitas, masyarakat desa dan pelajar yang memang cukup diprioritaskan.
"Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang lebih proaktif kepada masyarakat, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan akses ke kantor pelayanan," ujar Rosita.