Benarkah Harapan Baru? Berikut 4 Fakta Penelitian Anti Kanker dari Kotoran Angsa

Angsa. Foto: ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--

Dengan penelitian yang dilakukan di lab tersebut menunjukkan bahwa kotoran angsa mengandung bakteri dengan aktivitas antibiotik, yang dapat menjadi sumber senyawa baru untuk pengobatan.

Dimana, temuan ini sangat penting, terutama dalam hal meningkatnya resistensi antibiotik dan kebutuhan akan terapi baru untuk penyakit seperti kanker. 

BACA JUGA:Bisa Dilatih untuk Berburu! Berikut 5 Fakta Unik Burung Shikra

Sifat melawan kanker yang ditemukan dalam kotoran angsa, khususnya untuk kanker ovarium, membuka peluang baru dalam pengembangan obat dan terapi yang lebih efektif.

2. Kandungan utama yang dikaji dalam kotoran angsa

Dikutip dari laman Miami Herald, penemuan bakteri Pseudomonas idahoensis yang memiliki sifat melawan penyakit dan aktivitas sitotoksik merupakan langkah penting dalam penelitian biomedis. 

Dimana, bakteri ini yang ditemukan dalam kotoran unggas, menunjukkan potensi untuk digunakan dalam terapi kanker, khususnya terhadap sel kanker melanoma dan ovarium.

BACA JUGA:Tingginya Hampir Menyamai Manusia! Berikut 5 Fakta Unik Burung Marabou Stork, Kerjasama dengan Buaya Nil

Dengan adanya peptida siklik yang diidentifikasi oleh tim peneliti, yang dipimpin oleh Brian Murphy, menunjukkan bahwa senyawa ini dapat memiliki aktivitas biologis yang signifikan, termasuk kemampuan untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker. 

3. Apakah penemuan tersebut efektif?

Dikutip dari laman Miami Herald, penemuan potensi kotoran angsa sebagai sumber senyawa yang dapat digunakan dalam pengembangan obat anti-kanker menarik dan menunjukkan betapa pentingnya eksplorasi sumber daya alam dalam penelitian medis. 

BACA JUGA:Pemalu! Berikut 5 Fakta Unik Burung Coqui Francolin

Kotoran hewan sering kali dianggap sebagai limbah, tetapi penelitian seperti ini mengungkapkan bahwa mereka dapat memiliki manfaat yang signifikan.

Proses pengembangan obat dari senyawa alami kompleks dan memerlukan berbagai tahap penelitian. 

Setelah uji laboratorium awal, senyawa tersebut harus melalui uji pra klinis untuk mengevaluasi efeknya pada model hewan.

Tag
Share