Catat Surplus Perdagangan 2024 Sebesar USD 31,04 Miliar
Menteri Perdagangan, Budi Santoso.-foto: kemendag/koranrb.id-
BACA JUGA:Gedung PGRI Kota Rusak, Pengurus Minta Guru Urunan Suka Rela
Busan mengungkapkan, Tiongkok, AS, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada 2024 dengan nilai mencapai USD 106,86 miliar. Ketiga negara ini berkontribusi sebesar 42,94persen dari total ekspor nonmigas nasional.
Sementara itu, ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara pada 2024 dengan peningkatan terbesar, antara lain, ke Australia sebesar 60,58 persen diikuti Rusia 44,04 persen, Brasil 34,84 persen, Turki 25,97 persen, dan Vietnam 25,04 persen.
Ditinjau dari kawasannya, Busan menerangkan kawasan tujuan ekspor nonmigas yang meningkat signifikan, antara lain, Eropa Timur dengan 113,92 persen, diikuti Australia 60,58 persen, dan AS20,37 persen. Khusus periode Desember 2024, total ekspor Indonesia mencapai USD 23,46 miliar.
Meskipun turun 2,24 persen dibanding ekspor November 2023, namun nilai ini naik 4,78 persen dibanding Desember 2023. Nilai ekspor nonmigas Desember 2024 tercatat USD 21,92 miliar dan migas USD 1,54 miliar.
Ada peningkatan nilai ekspor nonmigas Desember 2024 sebesar 4,83 persen jika dibandingkan dengan Desember 2023.
Pada 2024, total impor Indonesia tercatat sebesar USD 233,66 miliar. Nilai ini naik 5,31 persen dibanding periode yang sama pada 2023. Kenaikan ini terutama didorong kenaikan impor nonmigas sebesar 6,09 persen dan migas sebesar 1,24 persen dibanding periode yang sama pada 2023.
Busan juga memaparkan, pada 2024, seluruh impor golongan penggunaan barang meningkat. Impor barang konsumsi naik paling signifikan sebesar 5,37 persen, diikuti kenaikan impor barang modal sebesar 5,34 persen dan bahan baku/penolong 5,29 persen (CtC).
Beberapa produk impor nonmigas dengan kenaikan signifikan pada 2024, antara lain, logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) 70,94 persen; kakao dan olahannya (HS 18) 48,81 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) 22,93 persen; kain rajutan (HS 60) 17,41 persen; dan perangkat optik, fotografi, sinematografi (HS 90) 16,56 persen (CtC).
Berdasarkan negara asal, impornonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Australia dengan total pangsa 48,69 persen dari total impor nonmigas pada 2024.
Beberapa asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada 2024, antara lain, Myanmar 280,90 persen, Pakistan 100,97 persen, Swedia 34,47 persen, Filipina 23,97 persen, dan Hongkong 22,97 persen (CtC).
Sementara itu, khusus Desember 2024, impor Indonesia tercatat sebesar USD 21,22 miliar atau naik 8,10persen dibandingkan November 2024 (MoM). Nilai ini juga naik 11,07 persen dibandingkan Desember 2023 (YoY).
Kenaikan impor Desember 2024 (MoM) terjadi baik pada sektor nonmigas sebesar 5,06 persen maupun pada migas sebesar 28,26 persen dari November 2024.
“Impor naik seiring dengan tengah tumbuhnya industri manufaktur. Indikator Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia periode Desember 2024 masih berada di zona ekspansif sebesar 51,20 persen. Selain itu, ada perbaikan kondisi pasar domestik yang ditandai dengan peningkatan indikator Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi 127,7 poin di penghujung 2024,” papar Busan.