Hutan Negara Beralih jadi Kebun Sawit Ilegal, Potensi Bencana Makin Besar

TERBUKA: Kebun sawit yang berada di wilayah konsorsium Bentang Seblat--Genesis Bengkulu

BACA JUGA:Bantuan untuk Korban Dimangsa Harimau Berdatangan, Aktivitas Warga Kembali Normal

Sementara itu Direktur Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu Abdullah Ibrahim Ritonga, mengatakan pemerintah diminta menutup celah bagi perusak kawasan hutan dijadikan kebun sawit ilegal di Mukomuko. 

Sebab jika tidak, dampak yang ditimbulkan akan selalu menghantui warga lokal.

Baik konflik dengan bintang buas dan juga bencana banjir bandang, tanah longsor dan kekeringan. 

Dia sekali lagi meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menertibkan ribuan hektare perkebunan sawit ilegal di kawasan hutan Kabupaten Mukomuko, yang dikuasai aktor-aktor besar Mukomuko, hingga perusahaan.

BACA JUGA:Pansel Proses 5 Sanggahan Peserta Tes CPNS Pemkab Bengkulu Tengah

"Kami rasa ini sudah sangat cukup dengan tewasnya warga Kabupaten Mukomuko yang dimangsa harimau beberapa hari lalu.

Itu merupakan titik balik bagi KLHK untuk berani menertibkan ribuan hektare kebun sawit liar di kawasan hutan," tegas Baim.

Baim mengatakan, Walhi sudah pernah menyampaikan ke instansi terkait bawasnya puluhan ribu hektare kebun sawit, baik milik swasta maupun masyarakat, telah masuk ke dalam kawasan hutan selama beberapa dekade di Mukomuko. 

Yang ternyata disambut dengan celah yang diberikan Menteri Kehutanan sendiri yang mengeluarkan sejumlah Surat Keputusan (SK) pada tahun 2022. 

BACA JUGA:Benarkah Kerabat Anjing? Berikut 5 Fakta Unik Anjing Padang Rumput Ekor Hitam

Yang berkaitan dengan data dan informasi tentang keterlanjuran usaha, termasuk perkebunan sawit yang tidak memiliki izin di kawasan hutan.

 "Di Bengkulu terdapat 8 subjek hukum yang terdiri dari perusahaan dan kelompok masyarakat perambah yang membentuk lembaga desa dengan skema Perhutanan Sosial (PS).

Dimana program ini juga sudah mulai di jalankan di Mukomuko. Yang secara otomatis juga membuka celah pembukaan kawasan hutan semakin luas,” bebernya.

Baim juga menyampaikan, saat ini aktor-aktor besar yang berada di belakang perambah, tentu akan memanfaatkan bentuk ketelanjuran pembukaan kawasan hutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan