Dapat Penyu Besar, Nelayan Lapor Pos Lanal Takut Dipidana

MANNA,KORANRB.ID - Dinas Perikanan dan Pos Lanal Bengkulu Selatan mendapat laporan penemuan penyu berukuran besar oleh nelayan Pasar Bawah Jumat, 17 Januari 2025 petang. Penyu tersebut tersangkut dijaring nelayan saat melaut. 

Kepala Dinas Perikanan Bengkulu Selatan, Santoso M.Pd mengatakan, penemuan penyu tersebut langsung dilaporkan oleh rombongan nelayan Pasar Bawah. 

Penyu berdiameter 50 cm tersebut tersangkut di jaring nelayan Pasar Bawah yang sedang mencari ikan.

nelayan mengetahui penyu dilindungi, makanya langsung menghubungi Pos Lanal dan Dinas Perikanan di Padang Panjang.

"Setelah diserahkan nelayan, Penyu tersebut dilepas lagi ke Laut oleh anggota Pos Lanal dan Dinas Perikanan," terang Santono.

Langkah yang dilakukan oleh nelayan Pasar Bawah tersebut menurut Santono patut diacungi jempol. 

Sebab berani melaporkan penemuan Penyu yang kena jaring. “Artinya nelayan Pasar Bawah paham aturan. Tahu kalau menangkap atau memelihar satwa dilindungi tanpa izin, ancamanya pidana pejara,” kata Santono.

BACA JUGA:Dewan Awasi RSUD HD Manna, Soal Lingkungan Tidak Sehat

BACA JUGA:Jadwal Pleno Penetapan Bupati/Wakil Bupati Bengkulu Tengah Terpilih Tunggu Sidang Dismisal

Penyu dijelaskan Santono merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia. Perlindungan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 

Penyu dilindungi karena terancam punah. Ancaman kepunahan penyu diantaranya karena perdagangan penyu dalam bentuk daging, telur, atau bagian tubuhnya. 

"Pelaku perdagangan penyu yang melanggar undang-undang dapat dikenakan pidana penjara hingga 5 tahun dan denda hingga Rp 100 juta," ujar Santono.

Beberapa jenis penyu yang dilindungi di Indonesia di antaranya Penyu Hijau, Penyu Lekang, dan Penyu Tempayan.

Komandan Pos (Danpos) TNI Angkatan Laut (AL) Manna, Peltu Mes Achamad Afrizal membenarkan anak buahnya menerima laporan nelayan menemukan penyu berukuran besar.