10 Bahaya Mengonsumsi Sayur-sayuran yang Diolah dengan Cara Digoreng bagi Kesehatan

Reporter: Firmansyah |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Minggu , 29 Dec 2024 - 10:46

SAYUR GORENG: Mengonsumsi sayuran dengan cara diolah dengan digoreng menjadi rutinitas konsumsi yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Radar/Jogja--

Akrilamida dianggap karsinogenik, yaitu dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama.

6. Mengganggu Sistem Pencernaan

Sayur goreng yang mengandung banyak minyak bisa sulit dicerna oleh tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti perut kembung, mulas, atau gangguan lambung.

Selain itu, konsumsi makanan berlemak tinggi juga dapat memicu refluks asam lambung.

7. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Konsumsi makanan gorengan yang tinggi lemak dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Lemak jenuh dan lemak trans dalam gorengan dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah.

8. Berisiko Terhadap Kesehatan Hati

Makanan yang digoreng, terutama yang menggunakan minyak berulang kali, mengandung senyawa berbahaya yang dapat merusak hati.

Organ hati bertugas mendetoksifikasi tubuh, tetapi konsumsi makanan seperti ini dapat membebani fungsi hati.

9. Meningkatkan Risiko Peradangan dalam Tubuh

10 bahaya mengonsumsi sayur-sayuran yang diolah dengan cara digoreng bagi kesehatan                             koranrb.id – mengonsumsi sayuran dengan cara diolah dengan digoreng menjadi rutinitas konsumsi yang sering dilakukan masyarakat indonesia. 
sayur goreng, seperti kol goreng, bayam goreng, kankung goreng, pare goreng, terong goreng dan masih banyak sayuran lainnya, yang seharusnya direbus untuk konsumsi namun diolah dengan digoreng. 
padahal proses menggoreng yang menggunakan minyak dalam jumlah besar dapat mengubah nilai gizi makanan tersebut menjadi kurang sehat. 
untuk itu berikut 10 bahaya keseringan mengonsumsi makanan sayur goreng secara bagi kesehatan. 
baca juga:pendaftaran pppk gelombang ii di rejang lebong membludak, diprediksi tembus 2.000 pelamar
baca juga:ketua dprd minta jaringan listrik sumbagteng terkoneksi ke seluruh wilayah mukomuko
1. tingginya kandungan lemak trans  
proses menggoreng menggunakan minyak, terutama minyak yang digunakan berulang kali, dapat menghasilkan lemak trans. 
lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. 
selain itu, lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (ldl) dan menurunkan kolesterol baik (hdl) dalam tubuh. 
baca juga:hasil seleksi pppk tahap i belum diumumkan, bkpsdm bengkulu tengah sampaikan alasan ini
baca juga:67.474 anak di kota bengkulu sudah punya kia, dukcapil optimis capai target kia 2024
2. kalori tinggi yang berlebihan
sayur goreng mengandung lebih banyak kalori dibandingkan sayuran yang dimasak dengan cara lain, seperti direbus atau dikukus. 
kalori tambahan ini berasal dari minyak yang diserap selama proses penggorengan. 
jika dikonsumsi dalam jumlah besar, makanan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berisiko terhadap obesitas. 
baca juga:tempo sebulan polisi ungkap 2 kasus tppo di bengkulu selatan, salah satu korban anak bawah umur
baca juga:imut! berikut fakta unik 5 burung berwarna hijau dari genus todus
3. mengurangi kandungan gizi sayuran
proses menggoreng pada suhu tinggi dapat merusak vitamin dan mineral dalam sayuran, seperti vitamin c dan beberapa vitamin b. 
akibatnya, manfaat gizi dari sayuran yang dikonsumsi menjadi berkurang. 
4. meningkatkan risiko penyakit jantung 
kandungan lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan goreng dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. 
baca juga:imut! berikut fakta unik 5 burung berwarna hijau dari genus todus
baca juga:jeblok di asean cup 2024, sty minta dukungan timnas menuju piala dunia 2026
hal ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. 
selain itu, konsumsi makanan gorengan secara berlebihan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. 
5. mengandung senyawa berbahaya (akrilamida) 
ketika makanan yang kaya karbohidrat, seperti tepung, digoreng pada suhu tinggi, senyawa kimia berbahaya yang disebut akrilamida dapat terbentuk.
 akrilamida dianggap karsinogenik, yaitu dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama. 
6. mengganggu sistem pencernaan 
sayur goreng yang mengandung banyak minyak bisa sulit dicerna oleh tubuh.
 hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti perut kembung, mulas, atau gangguan lambung.
 selain itu, konsumsi makanan berlemak tinggi juga dapat memicu refluks asam lambung. 
baca juga:jeblok di asean cup 2024, sty minta dukungan timnas menuju piala dunia 2026
baca juga: bksda ingatkan 12 kades tentang batasan ca seluma cegah pelanggaran
7. meningkatkan risiko diabetes tipe 2 
konsumsi makanan gorengan yang tinggi lemak dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.
 lemak jenuh dan lemak trans dalam gorengan dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah. 
8. berisiko terhadap kesehatan hati
makanan yang digoreng, terutama yang menggunakan minyak berulang kali, mengandung senyawa berbahaya yang dapat merusak hati. 
organ hati bertugas mendetoksifikasi tubuh, tetapi konsumsi makanan seperti ini dapat membebani fungsi hati. 
9. meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh
baca juga:ketangguhan 'bang jay' diuji lagi: pekan 18 liga italia
baca juga: bksda ingatkan 12 kades tentang batasan ca seluma cegah pelanggaran
makanan gorengan kaya akan lemak trans yang dapat memicu peradangan dalam tubuh. 
peradangan kronis berhubungan dengan berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan autoimun. 
10. berpotensi menyebabkan ketagihan
rasa gurih dan tekstur renyah dari sayur goreng dapat membuat seseorang sulit untuk berhenti mengonsumsinya.
 ketagihan ini bisa menyebabkan konsumsi berlebihan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan gangguan metabolisme. 
sayur goreng memang lezat dan menggoda, tetapi konsumsinya harus dibatasi untuk menjaga kesehatan tubuh. 
mengubah kebiasaan makan dan memilih metode memasak yang lebih sehat dapat membantu mengurangi risiko berbagai penyakit yang disebabkan oleh makanan gorengan. 
selalu ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tidak ternilai harganya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 31 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan