Angka Perceraian PNS Mukomuko Meningkat, Ada 10 Kasus 2024

Reporter: Firmansyah |

Editor: Patris Muwardi |

Jumat , 27 Dec 2024 - 23:40

UPACARA: Barisan PNS Pemkab Mukomuko--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id

angka perceraian pns mukomuko meningkat, ada 10 kasus 2024                            mukomuko,koranrb.id – data badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia (bkpsdm) kabupaten mukomuko, sepanjang tahun 2024 telah terjadi 10 pengajuan gugatan perceraian pegawai negeri sipil (pns) di lingkungan pemerintah kabupaten (pemkab) mukomuko. 
dimana angka perceraian ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terjadi 7 kasus perceraian.
“untuk pengajuan proses cerai pns di mukomuko tahun ini ada 10 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2023,” kata kepala bidang pengadaan, pengembangan sumbr daya manusia (sdm) dan pembinaan asn bkdpsdm mukomuko niko hafri, sh. m.si
pegawai pemkab mukomuko yang mengajukan proses gugat cerai tersebar di beberapa organisasi perangkat daerah (opd). meski tak detail, niko menyampaikan diantara mereka juga dari kalangan tenaga guru pns dan tenaga kesehatan. 
baca juga:pedagang emas digital harus miliki 10 ribu gram emas fisik untuk dapat transaksi
baca juga:parkiran masjid jadi sasaran empuk bandit ranmor, intai jemaah sedang salat
dimana sebagian besar gugatan berasal dari lelaki. berbeda dengan tahun lalu pengajuan gugatan di dominasi oleh wanita.
‘’alasan dari masing-masing pns yang mengajukan gugat cerai ini beragam. namun secara umum, alasan mereka karena merasa tidak cocok lagi,” sampai niko hafri.
niko menambahkan, angka perceraian pns pemkab mukomuko pernah lebih tinggi lagi yakni mencapai 12 kasus di tahun 2022.
angka perceraian menurun di tahun 2023 yang hanya 7 kasus. namun kembali naik menjadi 10 kasus di tahun 2024. 
dikatakan niko selain 10 kasus perceraian, di tahun 2024  juga ada 5 kasus pns yang hampir cerai namun rujuk kembali alias batal cerai. 
“sembari menjalani proses perceraian memang ada sebagian mereka yang kembali rujuk. sehingga tidak sampai kepada proses perceraian resmi melalui putusan pengadilan agama,” ungkapnya.
baca juga:kendaraan dilarang parkir di badan jalan kawasan objek wisata, pengelola diminta sediakan kantong parkir
baca juga: pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, 10 februari
lanjut niko, sebelum menuju meja persidangan, tentunya selalu disampaikan kepada pasangan untuk benar-benar memikirkan secara bulat keputusan yang diambil agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. 
mengingat ada anak dan keluarga yang akan terkena dampak dari perceraian tersebut.
"selain masalah keuangan keluarga, ada juga masalah orang ketiga yang menjadi alasan utama asn mengajukan perceraian. namun tetap saja kami sampaikan untuk memikirkan kembali sebelum sampai di pengadilan agama,” demikian niko

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Sabtu 28 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan