Pasar Murah Digelar 6 Hari, Ini 24 Lokasinya di Kota Bengkulu

RAMAI: Terlihat suasana Bazar Pasar Murah Disprindag Kota Bengkulu yang berlangsung di Kelurahan Cempaka Permai pada Kamis, 26 Desember 2024. RENO/RB--

Jasya menjelaskan untuk rangkaian gelaran bazar murah ini sendiri menggunakan insentif fiskal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) sebesar Rp200 juta untuk berbagai jenis Bapok yang akan disalurkan dengan harga subsidi tersebut. 

Sekadar mengulas pekan terakhir 2024, harga cabai di Pasar Tradisional Panorama semakin “pedas”. Hal ini membuar pengusaha rumah makan mulai khawatir. 

Dari penelusuran RB, Senin, 23 Desember 2024 di Pasar Tradisional Panorama, beberapa harga Bapok sudah meningkat naik jika dibandingkan sebelumnya. 

BACA JUGA:Januari, DPRD Paripurna Pemberhentian dan Pengangkatan Bupati dan Wabup Seluma

BACA JUGA:Pergantian Tahun, Layanan Bank Bengkulu Tais Tetap Normal

Salah satu pemilik rumah makan di Lingkar Barat, Laili menuturkan harga Bapok saat ini sudah sangat tinggi imbasnya untung dari hasil penjualannya pun semakini tipis.

“Lah mahal galo dek, ndak di naik hargo jual lari galo langganan kelak tu idak dinaikkan kemano untungnyo,” ucap Laili kepada RB.

Dengan adanya kenaikan beberapa Bapok tersebut, Laili memilih untuk mengurangi beberapa bahan masakan seperti jenis gulai yang lebih banyak cabai, sebab ia merasa harga cabai yang ia beli kemarin sudah hampir Rp50 ribu/Kg.

Kemudian salah satu pedagang cabai, Firmandani menyebutkan dalam 3 hari terakhir harga cabai terus mengalami kenaikan, hingga kemarin harga cabai merah ia menjualnya dengan harga Rp45 ribu/Kg, cabai hijau Rp35 ribu/Kg,  cabai rawit Rp45 ribu/Kg dan termahal cabai rawit setan alias merah seharga Rp60 ribu/Kg.

BACA JUGA:Bawaslu Provinsi Bengkulu Tunggu Hasil SKB CPNS, Ini Kata Anggota Bawaslu

BACA JUGA:Tahun 2025, Target BPR Mukomuko jadi Sumber Ekonomi Mikro

Ia menyebutkan untuk cabai ia jual sendiri bukan berasal dari dalam Provinsi Bengkulu melaikan berasal dari Provinsi Jambi yakni daerah Kerinci, hal tersebut dilakukan akibat cabai lokal yang sudah sulit didapatkan ditambah dengan permintaan cabai dari pulau jawa cukup tinggi sehingga para petani dan agen cabai lokak leboh tertarik untuk mengoper keluar daerah atau pulau jawa.

“Ngambik dari kerinci, kalau dari Bengkulu lah sulit dicari banyak yang ngoper ke jawa, kini permitaan dari jawa lagi tinggi,” jelas Firmandani.

Ia juga memprediksi untuk harga cabai ini sendiri akan terus mengalami kenaikan harga hingga Maret atau tepat bulan puasa dengan harga bisa tembus Rp50/Kg.

“Kalu cabe merah ko yakin terus naik sampai bulan puaso,” tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan