Mandi Malam Bisa Menyebabkan Rematik, Fakta Atau Hoax?
Mandi malam sering kali dianggap tabu oleh sebagian masyarakat Indonesia karena dipercaya dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya rematik. --pixabay
KORANRB.ID - Mandi malam sering kali dianggap tabu oleh sebagian masyarakat Indonesia karena dipercaya dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya rematik.
Mitos ini telah menjadi bagian dari budaya turun-temurun dan terus dipertahankan meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat mendukung klaim tersebut.
Dalam pembahasan ini, kita akan mengupas asal-usul mitos ini, fakta medis tentang mandi malam, dan hubungan sebenarnya dengan rematik.
Mitos tentang mandi malam berkaitan dengan keyakinan masyarakat zaman dahulu yang hidup di lingkungan dengan fasilitas sanitasi yang kurang memadai.
Pada masa itu, mandi sering dilakukan di sungai, sumur, atau tempat terbuka lainnya.
BACA JUGA:Sekarang Bisa Cetak Kartu Keluarga Secara Online, Begini Caranya
BACA JUGA:Ini 10 Modus Korupsi Dana Desa yang Sering Terjadi di Indonesia
Mandi malam di lokasi tersebut dianggap berisiko karena udara malam yang dingin dapat menyebabkan tubuh menggigil atau kedinginan, yang kemudian diasosiasikan dengan penyakit tertentu, termasuk rematik.
Selain itu, terbatasnya akses penerangan juga membuat mandi malam dianggap berbahaya karena rawan kecelakaan atau serangan binatang.
Dari sudut pandang tradisional, rematik atau penyakit sendi sering dikaitkan dengan paparan udara dingin atau kelembapan.
Oleh karena itu, mandi malam dengan air dingin sering dianggap sebagai salah satu pemicu utama munculnya gejala rematik.
Keyakinan ini akhirnya diwariskan dari generasi ke generasi tanpa banyak dipertanyakan kebenarannya.
Rematik adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang memengaruhi sendi, otot, dan jaringan lunak.
BACA JUGA:Berikut Daftar Penyakit yang Ditimbulkan oleh Hewan Mikroganismse