7 Cara Kenali Tumbuhan yang tak Bisa dikonsumsi, Simak Penjelasannya

Reporter: Abdilatul Fatwa |

Editor: Fazlul Rahman |

Minggu , 01 Sep 2024 - 18:42

Kerap kali kita bepergian kedalam hutan serta sering kehabisan barang logistic perbekalan makanan.--

7 cara kenali tumbuhan yang tak bisa dikonsumsi, simak penjelasannya                            bengkulu, koranrb.id – kerap kali kita bepergian kedalam hutan serta sering kehabisan barang logistic perbekalan makanan.
hal semacam itu, akan dialami apabila kurangnya perhitungan persediaan logistic makanan sebelum melakukan aktivitas yang jauh kedalam hutan.
namun jangan khawatir, dimana saat bepergian kedalam hutan baik itu berpetualang, menselusuri hutan, ataupun lainnya.
dimana banyak opsi yang disediakan untuk menjadi alternative pengganti logistic yang habis sebelum waktunya tersebut. bisa itu dari hewan atau tumbuhan yang hidup didalam hutan.
namun untuk tumbuhan pastinya, harus benar-benar dipilih. jangan sampai memakan tumbuhan hutan yang beracun atau dapat merugikan tubuh.
baca juga:jadi sumber air bersih, ini proses munculnya mata air di hulu
tentu, menetralisir resiko dalam salah mengkonsumsi tumbuhan yang beracun untuk tubuh, ternyata dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
1. mengamati hewan
perhatikan apakah hewan-hewan di sekitar seperti burung, serangga, atau mamalia memakan tumbuhan tersebut. jika hewan-hewan tersebut menghindarinya, bisa jadi tumbuhan itu beracun.
jika ada hewan yang terlihat sakit atau mati setelah memakan tumbuhan tertentu, ini bisa menjadi tanda bahwa tumbuhan tersebut beracun.
2. uji kulit
gosokkan bagian kecil dari tumbuhan seperti daun atau getahnya ke kulit, terutama di bagian yang sensitif seperti pergelangan tangan atau lengan bawah. 
tunggu beberapa jam untuk melihat apakah ada reaksi seperti kemerahan, gatal, atau iritasi.
bahkan jika tidak ada reaksi langsung, ada baiknya menunggu 24 jam sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
3. uji bibir dan mulut
sentuhkan sedikit bagian tumbuhan pada bibir selama beberapa menit. 
baca juga:ini 4 alasan penggunaan baju berwarna putih oleh nabi muhammad saw
jika ada sensasi terbakar, kesemutan, atau kebas, tumbuhan tersebut kemungkinan beracun.
jika tidak ada reaksi pada bibir, letakkan sedikit bagian tumbuhan di ujung lidah selama 15 menit.
jangan menelan. jika tidak ada reaksi, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
4. uji mengunyah
kunyah sedikit bagian tumbuhan tanpa menelan selama 15 menit. jika terasa aneh, pahit, atau menyebabkan sensasi terbakar atau kebas, sebaiknya diludahkan dan tidak dikonsumsi.
setelah meludahkan, tunggu sekitar 8 jam untuk memastikan tidak ada reaksi seperti mual, muntah, atau sakit perut.
 5. uji konsumsi kecil
jika tidak ada reaksi setelah uji mengunyah, makanlah bagian kecil tumbuhan dan tunggu 8 jam. 
apabila ada reaksi negatif, bisa dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar, tetapi tetap dengan hati-hati.
 6. kenali ciri-ciri tumbuhan beracun
banyak tumbuhan beracun yang memiliki warna mencolok atau bau menyengat untuk mengusir predator.
baca juga:ini 4 alasan penggunaan baju berwarna putih oleh nabi muhammad saw
getah yang keluar dari tumbuhan dan menyebabkan iritasi kulit bisa menjadi tanda tumbuhan beracun. banyak buah beracun memiliki warna yang sangat mencolok seperti merah terang atau kuning.
7. menggunakan pengetahuan lokal
suku atau penduduk asli suatu daerah sering memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tumbuhan di wilayah mereka. bertanya atau belajar dari mereka bisa memberikan wawasan berharga.
metode-metode ini bukanlah jaminan mutlak keamanan, karena beberapa tumbuhan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menunjukkan efek racunnya.
namun, metode ini telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat adat dan pelancong alam liar untuk menghindari keracunan tumbuhan. tetap waspada dan berhati-hati selalu menjadi kunci saat berinteraksi dengan tumbuhan liar yang tidak dikenal.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Minggu 20 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan