Menilik 4 Perang Dagang Paling Berpengaruh dalam Sejarah

Selasa 22 Apr 2025 - 19:16 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Untuk mengatasi masalah ini, Inggris mulai menyelundupkan opium ke China, yang dihasilkan dari ladang di Bengal, India. 

Opium menjadi alat pembayaran alternatif yang mengubah dinamika perdagangan. 

Namun demikian, persebaran kecanduan opium di kalangan masyarakat China, terutama di kalangan pemuda, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah Qing. 

BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Unik Sejarah Majapahit yang Mengagumkan

Kaisar Daoguang mengambil tindakan tegas untuk menghentikan penyelundupan opium dan melarang pedagang asing yang tidak mematuhi peraturan.

Konflik ini memuncak dalam Perang Opium I, yang berlangsung dari 1839 - 1842. 

Inggris, dengan kekuatan militer yang lebih unggul, berhasil meraih kemenangan. 

Perjanjian Nanking yang ditandatangani pada tahun 1842 mengakhiri perang ini dan memberikan kerugian besar bagi Dinasti Qing.

BACA JUGA:Menilik 5 Fakta Kota Makkah, Gudangnya Sejarah dan Peristiwa Islam

Selain harus membayar ganti rugi perang, China juga harus menyerahkan Hong Kong kepada Inggris, yang menjadi simbol dominasi Inggris di Asia dan awal dari periode ketidakadilan yang lebih luas bagi China.

Perang Opium II kemudian terjadi pada tahun 1856 - 1860, melanjutkan konflik yang disebabkan oleh ketegangan yang belum terselesaikan dan ketidakpuasan terhadap perjanjian yang ada. 

Perang ini semakin memperburuk posisi Dinasti Qing dan memperkuat pengaruh asing di China.

3. Smoot-Hawley Tariff Act

BACA JUGA:Menilik 5 Peristiwa Sejarah yang Menjadi Misteri Terbesar di Dunia

Dikutip dari laman Britannica, Smoot-Hawley Tariff Act yang ditandatangani oleh Presiden Herbert Hoover pada tahun 1930 adalah salah satu kebijakan ekonomi yang paling kontroversial dalam sejarah Amerika Serikat. 

Dengan menaikkan tarif impor hingga 20 %, undang-undang ini bertujuan untuk melindungi industri dan pertanian domestik yang terpuruk akibat Great Depression. 

Kategori :