Persebarannya yang luas di berbagai negara di Afrika menunjukkan adaptabilitasnya terhadap berbagai habitat, meskipun saat ini populasinya terancam akibat perburuan liar dan hilangnya habitat.
Pembagian subspesies menjadi Ceratotherium simum cottoni (badak putih utara) dan Ceratotherium simum simum (badak putih selatan) menunjukkan keragaman dalam spesies ini.
Penelitian yang menunjukkan kemungkinan bahwa kedua subspesies ini bisa dianggap sebagai spesies yang berbeda menyoroti pentingnya studi genetik dalam konservasi.
Hal tersebut bisa mempengaruhi strategi perlindungan yang diperlukan untuk masing-masing subspesies.
BACA JUGA:Serangga Bertanduk! Berikut 7 Fakta Unik Kumbang Badak
Dimorfisme seksual yang terlihat pada badak putih, di mana jantan lebih besar daripada betina, juga merupakan ciri khas yang menarik.
Perbedaan ukuran bisa berhubungan dengan perilaku reproduksi dan kompetisi di antara individu jantan.
Upaya konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup badak putih dan habitatnya di alam liar.
2. Badak hitam
BACA JUGA:Menilik 5 Spesies Badak di Dunia, Apa Saja Perbedaannya?
Dikutip dari laman WWF, badak hitam dengan nama ilmiahnya Diceros bicornis merupakan salah satu spesies badak yang paling dikenal.
Hal ini terutama karena ciri fisiknya yang khas dan status konservasinya yang kritis.
Dengan ukuran yang besar, badak hitam dapat mencapai panjang hingga 3,75 meter dan berat sekitar 2 ton.
Walaupun namanya "hitam," warna kulitnya bisa bervariasi dari hitam hingga abu-abu gelap.
BACA JUGA:Mamalia Darat Paling Langka di Dunia! Berikut 5 Fakta Unik Badak Jawa yang Terancam Punah
Badak hitam termasuk dalam kategori "critically endangered" atau sangat terancam punah.