Tempat berlindung yang efektif, seperti celah di bangunan, saluran pembuangan dan area yang tidak terawat.
Selain itu, juga memberikan tempat yang aman bagi tikus untuk berkembang biak.
Oleh karena karena kemampuan reproduksi yang cepat dan adaptasi yang baik terhadap lingkungan perkotaan, tikus sering dianggap sebagai hama yang sulit dikendalikan.
Tikus dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk kerusakan pada properti, penyebaran penyakit, dan kontaminasi makanan.
Tikus dapat membawa berbagai patogen yang dapat menular ke manusia, seperti leptospirosis, hantavirus dan salmonella, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan.
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Mamalia yang Bisa Bertahan Hidup Tanpa Minum Air
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh populasi tikus yang tinggi, pengendalian populasi menjadi penting.
Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai metode, termasuk sanitasi yang baik, penggunaan perangkap, dan, dalam beberapa kasus, penggunaan rodentisida.
Namun demikian, pengendalian yang efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif.
Hal ini termasuk pencegahan dan pengelolaan lingkungan untuk mengurangi akses tikus ke makanan dan tempat berlindung.
Walaupun sering dianggap sebagai hama, tikus juga memiliki peran dalam ekosistem.
2. Kelinci
BACA JUGA:Makanan Tergantung Musim! Berikut 6 Fakta Unik Sable, Mamalia Kecil yang Hidup di Permukaan Tanah
Dikutip dari laman Animalia, Kelinci dikenal memiliki kemampuan reproduksi yang sangat tinggi, dan hal ini berkontribusi pada pertumbuhan populasi mereka yang cepat.
Kelinci dapat mencapai kematangan seksual dalam waktu yang relatif singkat, yaitu antara 3 - 6 bulan setelah lahir.
Hal ini memungkinkan kelinci untuk mulai bereproduksi lebih awal dalam hidup mereka.