Terkini! Begini Penampakan Jembatan Putus di Kabawetan-Kepahiang, Siswa di 3 Sekolah Terdampak

Senin 17 Mar 2025 - 07:41 WIB
Reporter : Heru Pramana Putra
Editor : Fazlul Rahman

KEPAHIANG, KORANRB.ID - Hingga, Senin 17 Maret 2025 belum ada tanda-tanda perbaikan jembatan penghubung antar desa di Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. 

Pasca ambrol, akibat longsor yang terjadi di banyak titik se Kabupaten Kepahiang pada Rabu 12 Maret hingga Kamis 13 Maret 2025 pekan lalu, kondisi jembatan jembatan sama sekali belum bisa dilalui.

Di lokasi yang juga dinamai warga setempat, jembatan Cekdem (jembatan pengendali banjir) telah menyebabkan aktivitas warga terganggu. Khususnya, para pelajar yang biasa melintasi jembatan menuju sekolah setiap harinya. 

Jembatan cekdam biasanya menjadi perlintasan bagi 3 sekolah. Mulai dari SMPN 2 Kabawetan, SMAN 4 Kabawetan hingga TKN Pembina Kabawetan. Sejak jembatan ambrol, praktis para pelajar harus memutar lebih jauh yakni memutar menuju depan lapangan Galasima.

BACA JUGA:Jalan Terancam Putus, Warga Minta Merigi Kelindang Segera Diperbaiki

Safroni, salah satu warga Kabawetan yang juga orang tua pelajar berharap ada perbaikan segera dari Pemkab Kepahiang.

"Jembatannya putus total, anak-anak kami yang biasa ke sekolah melintasi jembatan otomatis harus memutar jika ingin ke sekolah," kata Safroni. 

Tak hanya menganggu aktivitas pelajar ke sekolah, ambrolnya jembatan juga membuat akses warga menuju lokasi perkebunan di sekitarnya ikut terganggu.

"Jembatan ini akses vital masyarakat sini. Masyarakat yang mayoritas petani, biasa memanfaatkan jembatan mengangkut hasil bumi sehari-hari," tambahnya. 

Kabid Rehab Rekon (RR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, Jon Junaidi, ST membenarkan ambrolnya jembatan di Tangsi Duren Kabawetan salah satu dampak bencana longsor di Kabupaten Kepahiang pekan lalu. 

BACA JUGA:Operasi Pekat Malam Ketiga, Datangi Warem hingga Bubarkan Remaja Minum Tuak

Setidaknya, ada 23 titik tanah longsor, banjir dan pohon tumbang terjadi di Kabupaten Kepahiang. Catatan sementara BPBD Kabupaten Kepahiang, titik bencana terbanyak ada di Desa Tebat Monok hingga kawasan gunung liku sembilan. 

Dengan 14 titik longsor dan pohon tumbang, keadaan ini bahkan sempat membuat akses jalan menuju Bengkulu Tengah dari Kepahiang ditutup total hingga Kamis pagi 13 Maret 2025.

Longsor juga terjadi di Desa Karang Endah, Kelurahan Padang Lekat, Desa Pagar Gunung, Desa Bogor Baru dan Desa Kutorejo Kecamatan Kepahiang. 

Lalu, Kelurahan Keban Agung, Desa Pagar Agung, Desa Air Raman Kecamatan Bermani Ilir terjadi di Kemudian Kecamatan Kabawetan, terjadi di Desa Tangsi Duren, Kelurahan Tangsi Baru dan Desa Mekar Sari.

Kategori :