BACA JUGA:Hutama Karya Mulai Kerjakan Pembangunan RSUD Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Bedah 40 Rumah Keluarga Miskin Tunggu Petunjuk Bupati
“Jangan sampai saat bencana terjadi baru akan dilakukan koordinasi dan memeprsiapkan langkah yang terjadi, sedangkan masyarakat yang menjadi korban membutuhkan penanganan yang cepat,” terangnya.
Selain itu, penyaluran bantuan pangan darurat juga menjadi salah satu penanganan yang harus sesegera mungkin dilakukan saat terjadi bencana.
Sehingga pemerintah daerah juga harus memiliki stok atau cadangan pangan yang bisa digunakan dan disalurkan sesegera mungkin saat terjadi bencana.
“Semuanya sudah harus tersusun sehingga saat bencana terjadi semua yang terlibat sudah mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing, tertuama terkait dengan penyaluran bantuan pangan daurat,” terangnya.
BACA JUGA:Pekerjaan Fisik Tidak Terdampak Pemangkasan, Segera Tayang Lelang Elektronik
BACA JUGA:Ternyata Berbahaya! Berikut 5 Burung yang Terlihat Menawan, Jangan Terkecoh
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga diminta berkoordinasi dengan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk lebih meniungkatkan kewaspadaannya. Termasuk mereka yang biasa beraktivitas di kawasan sungai untuk lebih berhati-hati lagi.
“Mengingat kawasan aliran sungai di Bengkulu Utara kerap terjadi banjir bandang yang seketika arus bisa meningkat dan sangat membahayakan masyarakat yang berada di aliran sungai, mencegah jatuhnya korban saat bencana sangat penting,” terangnya.
Ditambahkannya, saat ini sudah bulan suci Ramadan dan makin mendekati arus mudik lebaran. Faktor lalu lintas atau akses juga harus masuk dalam daftar pencegahan jika terjadi bencana.
“Sehingga titik-titik rawan longsor, rawan banjir sudah ahrus dipetakan dan disiapkan jalur alternatif jika memang terjadi longsor atau banjir di jalan-jalan lintas utama,” imbuh Dwi.