Anak burung kuntul perak akan siap meninggalkan sarang setelah sekitar 70 hari.
Berkat kerja sama yang baik antara kedua induk, peluang anak-anak burung kuntul perak untuk mencapai usia dewasa sangat tinggi, mencapai sekitar 96 %.
5. Status konservasi
Dikutip dari laman iNaturalist, burung kuntul perak merupakan salah satu spesies burung yang menarik perhatian.
Hal ini terutama karena keindahan fisiknya dan perilakunya yang unik.
BACA JUGA:Simbiosis dengan Rusa! Berikut 5 Fakta Unik Burung Rufous Treepie
Walaupun saat ini status konservasi burung kuntul perak masih dianggap "Least Concern" oleh IUCN, penurunan populasi yang terjadi harus menjadi perhatian serius bagi para konservasionis dan masyarakat umum.
Dengan hilangnya habitat akibat pembukaan lahan pertanian dan perubahan aliran air adalah dua faktor utama yang mengancam keberadaan kuntul perak.
Pada saat habitat alami burung kuntul perak terganggu, burung ini tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga kesulitan dalam mencari makanan dan lokasi yang tepat untuk berkembang biak.
Hal ini bisa menyebabkan penurunan angka reproduksi dan, pada akhirnya, penurunan populasi secara keseluruhan.
Selain itu, perubahan iklim dan polusi juga dapat berkontribusi terhadap penurunan populasi kuntul perak.
BACA JUGA:Sering Dikira Bebek! Berikut 7 Fakta Unik Burung Belibis, Ada di Indonesia
Perubahan iklim bisa mempengaruhi pola migrasi dan ketersediaan makanan, sementara polusi dapat merusak ekosistem tempat mereka hidup.
Keunikan burung kuntul perak juga terlihat dari perubahan fisik yang terjadi saat musim kawin.
Perubahan tersebut tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menunjukkan adaptasi spesies terhadap lingkungan dan kebutuhan reproduksi mereka.
Oleh karena itulah, penting untuk melindungi habitat burung kuntul perak dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi burung kuntul perak. (**)