Dengan pendekatan yang bijaksana, Salahuddin Al-Ayyubi berhasil mengatasi rivalitas dan perselisihan di antara para pemimpin Muslim, sehingga menciptakan aliansi yang lebih kuat.
Melalui serangkaian kampanye militer yang terencana dan taktik yang efektif, Salahuddin berhasil merebut kembali kota-kota penting seperti Yerusalem pada tahun 1187, yang menjadi simbol kemenangan bagi umat Islam.
Kepemimpinan Salahuddin ditandai oleh nilai-nilai seperti keadilan, toleransi dan kebijaksanaan, yang membuatnya dihormati tidak hanya oleh pengikutnya, tetapi juga oleh lawan-lawannya.
3. Salahuddin Al-Ayyubi memenangkan Pertempuran Hattin
Kemenangan Salahuddin di Pertempuran Hattin pada tahun 1187, merupakan momen krusial dalam sejarah Perang Salib.
BACA JUGA:Menelan Korban Jiwa! Berikut 5 Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Sejarah
Strategi cerdas Salahuddin Al-Ayyubi dalam memanfaatkan kondisi geografis dan kekurangan sumber daya, terutama air, menjadi kunci keberhasilan dalam pertempuran tersebut.
Dengan mengalahkan pasukan Tentara Salib yang dipimpin oleh Guy de Lusignan, Salahuddin tidak hanya berhasil mengamankan kemenangan militer, tetapi juga mengubah dinamika kekuasaan di wilayah tersebut.
Setelah kemenangan di Hattin, Salahuddin melanjutkan kampanyenya untuk merebut kembali Yerusalem.
Pada bulan September 1187, setelah pengepungan yang relatif singkat, kota suci tersebut jatuh ke tangan pasukan Muslim.
Kemenangan ini tidak hanya memiliki dampak strategis, tetapi juga simbolis, karena Yerusalem mempunyai makna yang sangat penting bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi.
BACA JUGA:Mengintip Asal Usul Steak, Dari Sejarah hingga Modernitas
4. Salahuddin Al-Ayyubi, merebut kembali kota Yerusalem
Salahuddin Al-Ayyubi, dikenal sebagai pemimpin yang memiliki prinsip dan etika dalam peperangan.
Setelah kemenangan di Pertempuran Hattin, ia menunjukkan sikap yang berbeda dibandingkan dengan penaklukan Tentara Salib sebelumnya.
Pada saat Yerusalem jatuh ke tangannya pada tahun 1187, ia memilih untuk tidak membalas dendam terhadap penduduk Kristen yang ada di kota tersebut.