Ada di Mana Saja? Berikut 6 Kota yang Hilang dalam Sejarah Islam

Senin 03 Mar 2025 - 14:00 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Kehancuran Baghdad pada tahun 1258 oleh pasukan Mongol adalah salah satu momen paling tragis dalam sejarah. 

Dimana, penyerbuan ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur fisik kota, tetapi juga mengakibatkan hilangnya banyak pengetahuan dan warisan budaya yang tak ternilai. 

Manuskrip dan naskah yang disimpan di Baitul Hikmah dan perpustakaan lainnya menjadi korban kebakaran dan penghancuran.

BACA JUGA:Menilik 5 Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Hari Natal

Setelah peristiwa tersebut, meskipun Baghdad terus berfungsi sebagai pusat administratif dan politik, kota ini tidak pernah sepenuhnya pulih dari dampak kehancuran tersebut. 

Adapun perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi selama berabad-abad berikutnya, termasuk penjajahan dan konflik, telah membentuk Baghdad modern menjadi kota yang sangat berbeda dari masa kejayaannya.

Pada saat ini Baghdad tetap menjadi ibu kota Irak dan pusat kehidupan politik dan budaya.

Namun demikian, tantangan yang dihadapi kota ini, termasuk konflik dan ketidakstabilan, telah mempengaruhi perkembangan dan kemajuan yang diharapkan. 

Walaupun demikian, warisan sejarah dan budaya Baghdad tetap menjadi bagian penting dari identitas kota dan masyarakat Irak.

4. Timbuktu

BACA JUGA:Simbol Harapan Musim Dingin! Berikut 5 Sejarah Pohon Natal

Timbuktu, yang terletak di Mali, memiliki sejarah yang kaya sebagai pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan Islam di Afrika Barat. 

Pada puncak kejayaannya antara abad ke-14 - ke-16, kota ini menjadi tempat berkumpulnya para ulama, pedagang, dan akademisi dari berbagai belahan dunia. 

Universitas Sankore, salah satu institusi pendidikan terkemuka di Timbuktu, dikenal karena kualitas pendidikannya yang tinggi dan koleksi manuskripnya yang melimpah.

Hal ini mencakup berbagai bidang ilmu seperti teologi, astronomi, matematika dan sastra.

Namun demikian, seiring dengan perubahan jalur perdagangan trans-Sahara dan dampak dari invasi serta kolonialisme, Timbuktu mulai kehilangan perannya sebagai pusat intelektual. 

Kategori :