KORANRB.ID - Hingga 1 Maret, sepanjang 2025 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang mendata sudah terjadi 4 kali longsor di titik berbeda.
Mulai dari Padang Lekat, Sosokan Cinta Mandi hingga dua kejadian terbaru pada pekan lalu. Yakni, longsor di Desa Bogor Baru
dan Bukit Menyan Kecamatan Bermani Ilir.
Juga terjadi, 3 kali pohon tumbang di Desa Tebat Monok dan kawasan liku 9. Serta, 4 kali terjadi kebakaran.
Plt. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Kepahiang, Hendra, ST mengingatkan masyarakat tetap waspada.
BACA JUGA:Anggaran Minim, Disdikbud Mukomuko Hanya Peningkatan Mutu SDM Pendidik
BACA JUGA:Peletakan Batu Pertama RSUD Bengkulu Tengah 4 Lantai, Kontraktor PT. HK
Mengingat, kondisi cuaca belakangan ini semakin tak bersahabat.
"Kita ini kan memang berada di daerah rawan bencana. Jadi memang harus tetap waspada," ingat Hendra.
Dari deretan kejadian bencana di atas, tak sampai menimbulkan korban jiwa.
Hanya saja, longsor di Bukit Menyan Senin 24 Februari 2025 telah menyebabkan seorang ibu rumah tangga menderita luka lantaran tertimpa material rumah yang roboh diterjang longsor.
Sebagai informasi, BPBD Kabupaten Kepahiang telah memetakan 62 titik wilayah di Kabupaten Kepahiang rawan terhadap bencana alam. Sebarannya adalah sebagai berikut:
BACA JUGA:Rekomendasi Mendagri Tak Kunjung Terbit, Ini 3 Besar Hasil Seleksi 5 Jabatan Eselon 2
BACA JUGA:Tidak Ada Tebang Pilih, Tambak Udang Melanggar Pasti Ditindak
Kecamatan Kepahiang di Desa Kampung Bogor, Desa Tebat Monok, Desa Kelobak, Desa Weskust, Kelurahan Pasar Kepahiang, Kelurahan Pensiunan, Kelurahan Pasar Ujung (Sidodadi), Kelurahan Padang Lekat, Kelurahan Dusun Kepahiang, Desa Karang Anyar, Desa Pelangkian, Desa Kelobak, Desa Pagar Gunung dan Desa Bogor Baru.