Adapun bencana ini menunjukkan betapa rentannya kawasan tersebut terhadap aktivitas seismik.
Albania terletak di zona pertemuan antara lempeng tektonik Eurasia dan Afrika, yang menjadikannya daerah rawan gempa.
Pergerakan lempeng Afrika menuju Eurasia dengan laju 73 milimeter per tahun di kawasan pesisir timur Laut Adriatik menjadi salah satu penyebab utama terjadinya gempa bumi.
Sejarah mencatat bahwa kawasan ini pernah mengalami gempa bumi besar lainnya, seperti gempa berkekuatan 6,9 SR pada tahun 1979 yang mengakibatkan korban jiwa di Albania dan Montenegro.
BACA JUGA:Planet Terjauh dari Bumi, Ternyata Neptunus Menyimpan Rahasia Besar yang Belum Dipecahkan
5. Rumania
Dikutip dari Soil Dynamics and Earthquake Engineering tahun 2009, Rumania, khususnya wilayah Vrancea, dikenal sebagai salah satu daerah dengan risiko gempa bumi yang tinggi di Eropa.
Dimana, aktivitas seismik yang signifikan di kawasan ini disebabkan oleh interaksi antara lempeng tektonik Eurasia dan Afrika.
Hal ini menciptakan tekanan dan ketegangan di dalam kerak bumi.
Gempa bumi yang terjadi di Bucharest pada tahun 1940 dan 1977 adalah contoh nyata dari potensi bahaya yang dihadapi oleh kota ini.
BACA JUGA:Peringati Hari Bumi 2024 “Planet vs Plastik”, Ini Tema yang Diusung
Kedua gempa tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan yang signifikan, tetapi juga menimbulkan banyak korban jiwa.
Hal ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah rawan gempa.
Selain Rumania, kawasan selatan Eropa, termasuk Italia, Balkan dan Turki, juga sering mengalami gempa bumi.
Adapun aktivitas seismik di wilayah ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat dan infrastruktur.
BACA JUGA:Saat Hujan Petir, Apakah Harus Mematikan TV dan Perangkat Elektronik? Berikut 5 Penjelasannya