Teror Nelayan Kapal Trawl Resahkan Nelayan Pasar Seluma, Pemdes Lakukan Mediasi

Senin 10 Feb 2025 - 22:07 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Buntut teror nelayan kapal trawl Kota Bengkulu kembali meresahkan nelayan tradisional Desa Pasar Seluma.

Hari ini, Selasa 11 Februari 2025 akan digelar musyawarah oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Pasar Seluma untuk mencari solusi atas perseteruan nelayan kapal trawl dan nelayan tradisional asal Seluma.

Karena pada Senin, 10 Februari 2025 pagi diketahui Kapal Trawl memasuki wilayah pesisir Pantai Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan, akibatnya cekcok tak dapat dihindari.

Bahkan kejadian sudah kerap terjadi dan pada Senin kemarin merupakan puncaknya.

BACA JUGA:14 Hari Operasi, Pelanggar Lalu Lintas di Mukomuko Akan Disanksi

BACA JUGA: 11 Panti Pijat di Koto Jaya Kabupaten Mukomuko Didatangi Satpol PP, Diminta Tutup Selama Ramadan

Lantaran nelayan setempat sudah resah akan kehadiran nelayan kapal trawl melanggar janji yang telah dibuat beberapa tahun lalu, yakni tidak menjaring ikan di pesisir pantai.

Dalam musyawarah Pemdes Pasar Seluma ini, Pemdes juga menyurati Kapolres Seluma, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Camat Seluma Selatan, Danposal Seluma, Kepala Dinas Perikanan Seluma dan Ketua BPD sebagai tembusan.

Kepala Desa (Kades) Pasar Seluma, Yus Sukardi membenarkan adanya musyawarah ini, nelayan tradisional dan nelayan kapal trawl juga diundang untuk mediasi, sehingga konflik antara keduanya dapat diredam.

Ia juga memahami profesi nelayan sama sama berisiko tinggi saat berada di lutan, maka dari itu ia mengimbau kepada masyarakatnya yang berprofesi nelayan agar dapat menahan diri dan memilih untuk menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah.

BACA JUGA:Pengadaan Tower Telekomunikasi Tunggu Persetujuan Kemenkomdigi

BACA JUGA:Dinas PMD Rejang Lebong Tunggu Keputusan 64 Pejabat Desa Lulus PPPK

"Untuk nelayan kita sudah saya minta untuk mundur dan menahan diri, kami juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH), mudah-mudahan pemilik kapal trawl dapat beritikad baik hadir di desa agar gejolak konflik tidak terjadi lagi," harap Kades.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan Seluma, Zuraini, SP, M. Si menyayangkan adanya nelayan kapal trawl yang masuk ke wilayah pesisir pantai Seluma.

Padahal 3 tahun silam diakuinya sudah ada kesepakatan antara nelayan setempat dan nelayan trawl agar menyepakati batas yang diperbolehkan.

Kategori :