Penyakit ini juga berisiko menyebabkan keguguran pada sapi bunting, sehingga berdampak langsung pada produktivitas peternakan.
Ada banyak faktor penyebab munculnya penyakit jembrana di Kabupaten Seluma, diantaranya yakni adanya riwayat jual beli sapi dari daerah yang tengah ada wabah jembrana.
BACA JUGA:Fikri-Hendri Dilantik 20 Februari, Pemkab Rejang Lebong Lakukan Persiapan Pisah Sambut
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Selatan Datangi Kementrans Minta Anggaran Tambahan Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Selain itu adanya pola pemeliharaan semiintensif, sehingga para sapi bertemu lokasi di angonan, tanpa disadari sapi yang sudah terpapar penyakit dapat menularkannya ke sapi lainnya.
Atas hal ini, Distan Seluma mengimbau agar paea peternak untuk selalu hati hati dalam membeli sapi bali, karena penyakit jembrana masih ada.
"Jangan tergiur dengan harga murah dan garansi dari pedagang, lakukan double check serta pemberlakuan karantina selama 14 hari untuk sapi yang baru dibeli, ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran penyakit,"imbau drh. David.