3. Dulunya tidak berada dalam kelompoknya sendiri
Dikutip dari laman iNaturalist, pemisahan taksonomi Siberian Sand Plover dan Tibetan Sand Plover dari Lesser Sand Plover sangat menarik.
Dimana, perkembangan dalam studi taksonomi sering kali terjadi seiring dengan kemajuan penelitian genetik dan morfologis.
Penemuan bahwa kelompok mongolus lebih dekat hubungannya dengan Greater Sand Plover daripada Lesser Sand Plover.
Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan ilmiah yang lebih mendalam dalam memahami hubungan antar spesies.
BACA JUGA:Kamu pernah Ketemu? Berikut 5 Burung Cuculidae yang Dilindungi di Indonesia
Revisi taksonomi yang dilakukan oleh International Ornithological Union (IOU) pada tahun 2023, yang mengakui pemisahan spesies ini dan memberikan nama baru, adalah langkah penting dalam memperjelas klasifikasi burung ini.
Hal tersebut juga menunjukkan dinamika dalam dunia ornitologi, di mana pemahaman kita tentang spesies dan hubungan evolusinya terus berkembang.
4. Bagaimana cara burung lesser sand plover berkomunikasi?
Dikutip dari laman Oiseaux Birds, suara-suara yang Burung Lesser Sand Plover hasilkan tidak hanya berfungsi untuk berkomunikasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam perilaku kawin dan interaksi sosial.
BACA JUGA:Bisa Pura-pura Mati! Berikut 5 Fakta Unik Burung Kapinis
Panggilan 'drrrit' yang pendek dan keras sering kali digunakan untuk memperingatkan anggota kelompok lainnya tentang potensi bahaya.
Selama musim kawin, nyanyian Burung Lesser Sand Plover yang terdiri dari rangkaian nada cepat menjadi lebih menonjol.
Suara lembut yang diikuti dengan nada keras menciptakan pola yang menarik dan dapat menarik perhatian pasangan.
Adapun vokalisasi seperti 'krrree-rrrr' juga menambah variasi dalam komunikasi Burung Lesser Sand Plover.
5. Sistem perkawinan Burung Lesser Sand Plover