2. Fenomena bayangan hujan
Dikutip dari laman Britannica, fenomena 'bayangan hujan' merupakan salah satu mekanisme penting dalam pembentukan gurun.
Proses tersebut terjadi ketika udara lembap yang bergerak dari laut bertemu dengan pegunungan.
BACA JUGA:Punya 11 Ribu Anak Sungai dan Fenomena Sungai Terbalik, Inilah 17 Fakta Sungai Amazon
Pada saat udara ini naik, ia mengalami penurunan tekanan yang menyebabkan suhu udara menurun, sehingga uap air dalam udara tersebut mengembun dan menghasilkan hujan di sisi pegunungan yang pertama kali dilalui.
Setelah melewati puncak gunung, maka udara yang telah kehilangan kelembapannya akan turun ke sisi lainnya.
Pada saat udara ini turun, ia mengalami peningkatan suhu dan penurunan kelembapan, yang membuatnya menjadi kering.
Akibatnya, daerah di sisi gunung yang berlawanan dari arah angin menjadi sangat kering dan sering kali menjadi gurun.
Gurun Mojave dan Death Valley, menunjukkan bagaimana bayangan hujan dapat menciptakan kondisi ekstrem yang mendukung pembentukan gurun.
Selain itu, fenomena ini juga menjelaskan mengapa gurun-gurun besar seperti Gobi di Asia dapat terbentuk jauh dari pantai.
Hal ini karena gurun terletak di cekungan daratan yang tidak mendapatkan cukup kelembapan dari sumber air terdekat.
Proses tersebut menunjukkan interaksi kompleks antara geografi, iklim dan sistem atmosfer yang berkontribusi pada pembentukan berbagai ekosistem di seluruh dunia.
3. Gurun subtropis: Panas ekstrem
Dikutip dari laman Britannica, gurun subtropis, seperti Sahara dan Chihuahuan, terbentuk di wilayah yang terletak antara 15° - 30° di utara dan selatan ekuator.
Proses pembentukan gurun ini sangat dipengaruhi oleh dinamika atmosfer dan pola angin global.