Pada saat Jupiter mulai menarik gas dan material lainnya, ia bergerak lebih dekat ke Matahari.
Namun demikian, interaksi gravitasi antara Jupiter dan Saturnus memainkan peran kunci dalam menentukan posisi akhir mereka.
Pada saat Saturnus terbentuk, gravitasi yang dihasilkannya bisa mempengaruhi orbit Jupiter, menghentikan migrasinya lebih dekat ke Matahari.
Akibatnya, kedua planet ini berakhir di orbit stabil mereka pada saat ini, dengan Jupiter berada pada jarak sekitar 778 juta km dari Matahari dan Saturnus pada jarak sekitar 1,4 miliar kilometer.
BACA JUGA:Fenomena Polusi Cahaya Ternyata Berdampak Pada Lingkungan dan Kesehatan, Ini Cara Menanganinya
Dimana, fenomena ini menunjukkan betapa kompleksnya interaksi gravitasi dalam sistem tata surya dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi posisi dan orbit planet-planet.
Penelitian lebih lanjut tentang migrasi planet dan interaksi gravitasi ini terus dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan evolusi tata surya.
2. Saturnus punya andil dalam melindungi Bumi dari tabrakan asteroid
Dikutip dari laman Space, Jupiter dan Saturnus memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas Tata Surya.
BACA JUGA:Angin Puting Beliung! Bagaimana Fenomena ini Terjadi?
Jupiter, sebagai planet terbesar, memiliki gravitasi yang sangat kuat dan dapat menarik banyak asteroid dan komet yang berpotensi berbahaya bagi Bumi.
Namun demikian, kemampuan Jupiter untuk mengeluarkan asteroid besar dari orbitnya terbatas.
Saturnus, dengan gravitasi dan posisinya yang strategis, berfungsi sebagai "rekan" Jupiter dalam proses tersebut.
Pada saat Jupiter menarik asteroid, Saturnus bisa membantu dengan memberikan dorongan tambahan yang diperlukan untuk mengubah jalur asteroid tersebut.
BACA JUGA:Ancaman Pemanasan Global Semakin Nyata, Bahaya Fenomena Meningkatnya Suhu di Perkotaan
Sehingga mereka dapat terlempar keluar dari Tata Surya atau ke orbit yang lebih aman.