KORANRB.ID - Pemerintah Desa (Pemdes) Talang Sebaris Kecamatan Air Periuka selaku desa penyangga telah menggelar musyawarah antara desa penyangga bersama pimpinan PT. Seluma Sawit Lestari (SSL) terkait limbah yang dikeluhkan masyarakat.
Musyawarah yang dilakukan di Gedung Serba Guna Talang Sebaris, pada Senin pagi 3 Februari 2025 ini dihadiri Camat Air Periukan, Kasat Intel Polres Seluma, Kapolsek Sukaraja, Kepala Desa Beserta Perangkat Dan BPD Desa Talang Sebaris, Kepala Desa Dan BPD Desa Sukamaju, Kepala Desa Dan BPD Desa Talang Benuang, Kepala Desa Dan BPD Desa Taba Lubuk Puding, dan Perwakilan PT.Seluma Sawit Lestari.
Setidaknya ada 4 poin yang telah disepakati dalam berita acara yang ditandatangi oleh pimpinan rapat, notulen dan 4 Kepala Desa (Kades)
Pertama, perusahan PT. SSL menjalin komunikasi dengan Desa Penyangga. Kedua, menuntut perusahaan memberikan kompensasi kesehatan kepada masyarakat yang terdampak dari aktifitas PT. SSL, termasuk obat-obat kesehatan, masker serta fasilitas kesehatan seperti klinik Kesehatan dan tambahan makanan bergizi (susu, telor dll).
BACA JUGA:Otoritas Jasa Keuangan Dorong Peningkatan Literasi Aset Kripto
Ketiga, menuntut perusahaan PT. SSL untuk meminimalisir dampak dari limbah pabrik. Keempat, meminta Perusahaan PT SSL agar merekrut tenaga hubungan masyarakat (Humas), disetiap desa penyangga.
"Empat point ini telah dibahas saat musyawarah dan perusahaan berjanji akan menyampaikannya kepada pimpinan manajemen. Menurut kami point diatas sangat diharapkan, karena selama ini dampak positif adanya perusahaan masih cukup minim.
Selain itu komunikasi yang dilakukan perusahaan kepada desa penyangga sejauh ini belum ada, atas hal inilah diusulkan adanya humas per desa penyangga, agar ada yang menjembatani komunikasi antara masyarakat dan perusahaan,"tegas Kades Talang Sebaris, Fikri Ardianto.
Salah satu kades penyangga yang turut hadir di musyawarah, yakni Kades Talang Benuang, Sarwan Effendi. Mengaku hingga saat ini tidak mengetahui berapa orang pekerjaan yang berasal dari desa mereka, atas hal ini diharapkan agar PT SSL dapat memikirkan warga desa penyangga, karena masih banyak yang bingung mencari kerja, sedangkan di dekat desanya sendiri memiliki perusahaan besar.
BACA JUGA:Rumah di Desa Gunung Alam Nyaris Ludes, Polisi Selidiki Sumber Api
BACA JUGA:Dewan Tegaskan Tidak Boleh Ada Perusahaan Perkebunan Kebal Hukum
Kades dan warganya juga mengaku kerap mencium bau menyengat seperti kotoran bewan pada pagi dan sore, terkhususnya saat menjelang subuh.
Dikhawatirkan jika keluhan ini terus dibiarkan, maka ditakutkan kesehatan masyarakat terganggu karena ada ancaman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Kami meminta agar perusahaan dapat segera mengatasi keluhan ini, karena bau limbah ini sangat tidak sedap aromanya, sebaiknya dikelola dengan serius jika perduli terhadap lingkungan dan warga sekitar,"tegas Kades Talang Benuang