MUKOMUKO,KORANRB.ID – Tampaknya program nasional tanam jagung 1 juta hektare, dimana Mukomuko dibebankan seluas 212 hektare, tampaknya mengalami kendala.
Ini terkait kurangnya ketersedian lahan untuk menanam jagung sesuai target.
Hingga kemarin 31 Januari 2025, baru ada 150 hektare lahan masyrakat yang tersedia untuk ditanami jagung mendukung program pusat tersebut.
Maka dari itu diharapkan bagi masyarakat yang memiliki lahan kosong dan ingin ditanami jagung bisa menghubungi Dinas pertanian (Distan) Mukomuko, atau penyuluh pertanian dilapangan.
“Ia kami masih kekurangan lahan 62 hektare lagi lahan yang akan ditanami jagung guna mendukung program pusat. Namun karena ini target, semaksimal mungkin akan kami upayakan,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Distan, Kabupaten Mukomuko, Novi Hidayanti, SP.
BACA JUGA:Cegah Permainan Harga, Bulog Akan Beli 300 Ton Gabah Petani Mukomuko
BACA JUGA:Lahan Eks Tambang PT RSM Tak Kunjung Direklamasi, Inspektur Tambang Pastikan Turun
Distan Mukomuko tetap terus berupaya melakukan pendataan calon petani dan calon lahan (CPCL) program tanam jagung.
Yang kemungkinan besar jumlah akan bertambah hingga mencukupi target.
Sebab saat ini masih ada beberapa kelompok tani yang memiliki lahan luas, tengah ditanam palawija dan tidak lama lagi akan panen.
Sehingga nantinya bisa langsung digunakan lahan tersebut untuk ditanami jagung.
“Sudah ada kelompok tani yang mengkonfirmasi bakal mengusulkan mengikuti program tanam jagung nasional ini. Hanya saja masih menunggu mereka panen tanaman palawijanya pertengahan Februari mendatang,’’ kata Novi.
Untuk lahan seluas 62 hektare tersebut, merupakan kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Lubuk Pinang dan Selagan Raya.
Novi menambahkan, nantinya Poktan di Kecamatan Lubuk Pinang dan Selagan Raya ini akan dilakukan verifikasi oleh pihak provinsi.
BACA JUGA:Hindari Kecurangan Alat Ukur, Ratusan Ram Sawit Akan Ditera Ulang