Dimana, pada saat udara panas dari permukaan bumi naik, maka ia akan membawa kelembapan yang tinggi.
Maka dari itulah, pada saat udara ini bertemu dengan lapisan udara yang lebih dingin, proses kondensasi terjadi, membentuk awan.
Wind shear, atau perbedaan kecepatan dan arah angin pada ketinggian yang berbeda, memainkan peran penting dalam pembentukan tornado.
Pada saat angin bertiup dengan kecepatan yang berbeda di lapisan atmosfer, ini menciptakan rotasi horizontal.
Apabila ada aliran udara naik (updraft) yang cukup kuat, maka rotasi ini dapat diputar menjadi vertikal, membentuk tornado.
Selain itu, tornado dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan, pohon dan infrastruktur lainnya.
3. Tornado bukan puting beliung
Tornado dan puting beliung mempunyai kesamaan dalam hal bentuk dan proses pembentukannya, yaitu sebagai kolom udara yang berputar di bawah awan cumulonimbus.
Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan penting yang membedakan keduanya.
Tornado memiliki kecepatan angin yang jauh lebih tinggi, sekitar 70 km per jam hingga 300 mil per jam (sekitar 113 km/jam).
Sedangkan puting beliung memiliki kecepatan angin yang lebih rendah, yaitu sekitar 63 km per jam.
Tornado dapat berlangsung lebih lama, biasanya antara 10 menit hingga lebih dari satu jam.
Sedangkan puting beliung cenderung terjadi dalam waktu yang lebih singkat, sekitar 3-5 menit.