Salah satu tujuannya adalah sebagai langkah pemerintah daerah melakukan penanggulangan bencana, mengingat Bengukulu Selatan zona merah.
“Dari jumlah kasus atau kejadian tersebut untuk korban jiwa sangat sedikit 0,1 persen.
Tapi ini bukan patokan, karena pencegahan dan penanganan itu paling penting saat ini,” kata Hen.
Beberapa dampak bencana alam di Bengkulu Selatan selama ini tergambar banyak sawah yang rusak akibat banjir, jalan putus, jembatan putus hingga tempat tinggal warga yang rusak.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Wisata di Bengkulu Selatan yang Wajib Anda Kunjungi, Dijamin Bikin Betah
Selain itu dampak biologis masyarakat.
“Kerugian materil dan non materil tentu banyak, tapi kita berharap kedepannya tidak ada lagi dampak yang besar,” imbuhnya.
Langkah saat ini lanjut Hen pihaknya bersama OPD terkait melakukan pemetaan wilayah atau maping daerah mana saja yang masih rawan bencana alam.
Hasilnya nanti akan disampaikan langsung kepada BNPB RI.
“Kita petakan agar penanganan bencana cepat diatasi,” ujarnya.
Ditempat terpisah anggota DPRD Bengkulu Selatan Yaumil Hajil Akbar mendorong pemerintah daerah menambah alat penanganan bencana alam di Bengkulu Selatan.
Sebab setiap kali terjadi bencana alat yang paling sering dibutuhkan adalah alat berat.
Namun Pemkab Bengkulu Selatan sering terlambat karena alat tersebut terbatas.
Akibatnya bencana yang seharusnya dapat ditangani beberapa jam lalu terhambat hingga belasan jam atau berhari-hari.
BACA JUGA:Pelantikan Bupati dan Wabup Terpilih Serentak 6 Februari, Sekda Kepahiang Telah Terima Pemberitahuan