KEPAHIANG, KORANRB.ID - Dari pendataan yang dilakukan, tak kurang 3.500 pelanggan PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang tanpa memiliki water meter.
Tak heran jika kemudian kondisi di atas membuat PDAM mengalami kesulitan keuangan.
Dengan kondisi yang ada, manajemen jadi kesulitan memaksimalkan penagihan terhadap pelanggan.
Pelanggan tanpa water meter ini, ikut menyebabkan pembengkakan biaya operasional PDAM yang terjadi selama ini.
BACA JUGA:160 Honorer Kepahiang Gigit Jari, Hanya 837 Orang Bisa Ikut Seleksi PPPK
Mirisnya, mayoritas pelanggan tanpa water meter tersebut lantaran hilang karena dicuri.
Sebagai gambaran, data terakhir PDAM menyebutkan jumlah pelanggan di Kabupaten Kepahiang sebanyak 6.148 orang.
Artinya, lebih dari setengah pelanggan PDAM dengan kondisi tanpa water meter.
Dirut PDAM Tirta Alami Kepahiang Mulyadi, S.Sos didampingi Kabag Teknik dan Administrasi Syarifudin saat diwawancarai, tak menampik kondisi di atas.
BACA JUGA:Tak Ada Lagi Perpanjangan Pendaftaran PPPK, Non-ASN Diangkat atau Dipecat
Disampaikan, secara perlahan penataan terhadap pelanggan PDAM terus dilakukan sebagai upaya memperbaiki tata kelola manajemen secara menyeluruh.
"Banyak yang hilang karena dicuri, karena di dalam water meter ada lempengan tembaga yang laku untuk dijual yang nilainya juga tak seberapa," ujar Mulyadi.
Dalam rangka pembenahan ini pula, dirinya yang baru beberapa bulan memegang pucuk pimpinan PDAM terus melakukan pembenahan.
Salah satunya dengan aktif melakukan penertiban, khususnya terhadap pelanggan tanpa water meter.