Namun, berdasarakan komunikasi RB dengan Call center BI pusat, pengajuan tersebut akan dicatat terlebih dahulu, untuk selanjutnya diinformasikan.
“Izin bapak kami catat dari mana,” sampai call center BI pusat.
Sekadar mengulas, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat menyebut aliran PSB di Provinsi Bengkulu tidak boleh terlalu detail disampaikan penyalurannya.
Menurutnya hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, tidak diperbolehkan. Sehingga BI Bengkulu belum mau membeberkan penerima PSBI di Bengkulu.
“Rasanya, pertama begitu kita bicara jumlah, saya jadi khawatir nanti terlalu detail dengan penerimanya. Kan di Undang Undang Keterbukaan Publik tidak boleh terlalu detail,” terang Wahyu.
Bahkan Wahyu menyebut bahwa PSBI berbeda seperti Corporate Social Responsibility (CSR) yang ada pada perusahaan pada umumnya.
“PBSI ini beda konsepnya dengan CSR, karena CSR itu untuk perusahaan profit. Karena PSBI ini memilki konsep 3 pilar penting,” sampai Wahyu.
Sementara itu, Humas BI Provinsi Bengkulu, Apri mengatakan, agar RB kembalikan mengajukan permohonan data ke portal web Layanan Informasi Publik Bank Indonesia https://bicara131.bi.go.id.
Tindakan BI Bengkulu yang berbelit-belit untuk membeberkan aliran dana PSBI dinilai janggal.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu belum mau membeberkan seluruh penerima dana PSBI di Provinsi Bengkulu.
BI Bengkulu baru mau menyampaikan penyaluran PSBI pada sektor pendidikan, sementara yang lain belum, ada apa?
Hingga Rabu, 8 Januari 2025 RB berupaya mengonfirmasi jumlah serta penyaluran dana PSBI di Bengkulu diberikan kepada siapa, serta bagaimana mekanismenya, namun belum membuahkan hasil.
Pada konfirmasi yang dilakukan RB kepada Kepala BI Bengkulu didampingi 3 petinggi BI Bengkulu terkait penyaluran dana PSBI di Bengkulu pihak BI akan berkomunikasi ke Kantor BI Pusat terlebih dahulu.
“Kami memohon untuk berkomunikasi dengan BI pusat, karena ini program dari pusat,” terang Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, saat dijumpai di kantor BI Bengkulu.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, saat mereka berbicara tentang anggaran dan penyaluran dari PSBI tersebut, pihaknya beralasan dapat berdampak terbukanya identitas informasi dari pengaju program PSBI serta memancing kecemburuan dari pihak-pihak yang tidak dapat.
“Saya tampung dulu (pertanyaan RB, red). Takut terkesannya gimana, nanti imbasnya gimana. Contoh, masjid itu mendapatkan sekian, itukan tidak enak,” ujar Wahyu.