Obsidian dapat ditemukan di berbagai wilayah dengan aktivitas vulkanik tinggi. Beberapa tempat terkenal penghasil obsidian antara lain Islandia, Meksiko (Gunung Berapi Parícutin), Amerika Serikat (Oregon dan Arizona), Indonesia (Daerah Gunung Api seperti Jawa dan Sumatra).
BACA JUGA:Sering dianggap Limbah, Ternyata Kulit Pisang Bisa Mengatasi Masalah Gigi
BACA JUGA:Menjadi Inang Parasit! Berikut 5 Fakta Ikan Gobi Bulat, Bisa Mendeteksi Mangsa saat Berdiam Diri
6. Obsidian Salju dan Warna Unik Lainnya
Selain obsidian hitam, ada jenis-jenis obsidian dengan pola dan warna unik
Obsidian Salju: Memiliki bercak putih menyerupai salju akibat kristal sferulit.
Obsidian Pelangi: Menampilkan kilau warna-warni karena inklusi mineral tertentu.
Obsidian Mahoni: Berwarna cokelat kemerahan dengan pola menyerupai kayu mahoni. Keanekaragaman warna ini menjadikannya batu yang menarik untuk perhiasan.
7. Pisau Obsidian dalam Sejarah dan Ritual
Pada zaman dahulu, pisau obsidian digunakan tidak hanya sebagai alat praktis tetapi juga dalam ritual keagamaan. Peradaban Aztec, misalnya, menggunakan pisau obsidian untuk pengorbanan ritual karena batu ini dianggap memiliki hubungan spiritual dengan para dewa.
8. Penggunaan sebagai Cermin
Orang-orang Mesoamerika kuno menggunakan obsidian untuk membuat cermin. Dengan menggosok permukaannya hingga halus, obsidian dapat memantulkan gambar seperti cermin modern. Cermin obsidian ini sering digunakan oleh pendeta atau dukun untuk ritual spiritual, termasuk “melihat masa depan.”
BACA JUGA:Jaga Saluran Pernapasan Bayi, Ini Pentingnya Lakukan Irigasi Nasal
BACA JUGA:Daftar Libur dan Cuti Bersama Desember 2024
9. Efektif untuk Potongan Mikroskopis
Salah satu penggunaan modern obsidian adalah dalam penelitian arkeologi. Karena dapat menghasilkan potongan tipis, obsidian digunakan untuk memotong spesimen biologi atau batuan untuk analisis mikroskopis.