KORANRB.ID - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluraga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas Nasional) menunjukkan bahwa hanya 39,1% rumah tangga di Indonesia melakukan praktik perilaku hidup bersih dan sehat, dimana lebih dari separuh rumah tangga mempunyai anggota rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah (51,1%) dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih (56,8%).
Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat diwilayah Kelurahan Anggut Atas dan Anggut Dalam. --
Proporsi terendah rumah tangga yang melakukan PHBS berada pada indikator pemberian ASI eksklusif (42,4%), melakukan aktivitas fisik setiap hari (27,6%), dan 1,4% mengonsumsi sayur buah setiap hari. data perilaku cuci tangan pakai sabun adalah 40,2%, perokok yang hampir setiap hari merokok 27,8%, konsumsi sayur 3-4 porsi seminggu hanya 19,2 % dan 27,2% masyarakat masih kurang dalam melakukan aktifitas fisik, dan terdapat 52,7% balita yang ditimbang kurang dari 8 kali dalam setahun, dan pemberian ASI eksklusif hanya 74,5%.
Melihat data kesadaran masyrakat yang masih kurang mengenai pelaksanaan kegiatan PHBS di Provinsi Bengkulu. Jurusan Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat diwilayah Kelurahan Anggut Atas dan Anggut Dalam. Yang mana kegiatan pengabdian masyarakat ini di ketuai oleh Wisudah Andeka Marlen.SST.,M.Kes dan beranggotakan Lissa Ervina, S.Kep,MKM, Rini Patroni, SST., M.Kes, Lisma Ningsih, SKM.,MKM, Adriana Marwanto,SKM., M.Kes.
BACA JUGA:Ini Cara Mudah Dapat Modal Usaha dari BTPN Syariah
Dijelaskan Wisudah Andeka Marlen Tujuan kegiatan ini adalah untuk monitoring tugas kader dalam melaksanakan tugasnya sebagai educator dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat dan menjadikan ibu-ibu kader menjadi Agent of change bagi ibu rumah tangga.
Kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan bagi kader dalam melaksanakan monitoring Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga oleh kader di kelurahan anggut atas dan anggut dalam kecamatan ratu samban kota Bengkulu.
Setelah pemberian pelatihan pada ibu-ibu kader dapat langsung melaksanakan tugasnya untuk memonitoring kegiatan PHBS kepada ibu –ibu rumah tangga yang berjumlah 18 orang terhadap 54 ibu rumah tangga. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat tahun 2023 dengan kegiatan pemberdayaan kader sebagai Agent Of Change dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Pengabdian ini kita adakan Kegiatan berupa pelatihan bagi kader untuk monitoring Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat pada ibu –ibu rumah tangga yang berjumlah 18 orang di kelurahan anggut atas dan anggut dalam kecamatan ratu samban kota Bengkulu.” Jelas Wisudah Andeka Marlen.
Lanjut Wisudah Andeka Marlen, sasaran pada pengandian masyarakat ini berjumlah 18 orang yang di laksanakan di aula kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh ketua tim pengabdian masyarakat dengan menjelaskan mengenai isi dari form yang akan diisi oleh kader posyandu pada saat pelaksanaan monitoring kegiatan PHBS.
Setelah pelaksanaan pelatihan ibu-ibu kader langsung melaksanakan kegiatan monitoring langsung kepada ibu rumah tangga. Dalam kegiatan ini satu ibu kader harus memonitoring tiga ibu rumah tangga dan kegiatan monitoring ini didampingi oleh anggota kegiatan pengabdian masyarakat. Dalam kegiatan monitoring ini kader memantau kegiatan PHBS pada ibu rumah tangga selama 4 minggu.
Adanya kegiatan pengandian masyarakat ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kader dan masyarakat khususnya ibu tumah tangga sebagai ujung tombak kesehatan dalam keluarga dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan tumah tangga agar terciptanya perubaha perilaku kesehatan masyarakat yang lebih baik.
“Lepas pelatihan, ibu-ibu kader langsung mengaplikasikan dengan melaksanakan kegiatan monitoring langsung kepada ibu rumah tangga selama 4 minggu, diharapkan dengan peltihan kader ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kader dan masyarakat khususnya ibu tumah tangga sebagai ujung tombak kesehatan dalam keluarga dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan tumah tangga.” tutup Wisudah Andeka Marlen.