Serta, Disnakeswan Provinsi Bengkulu turut mengimbau kepada peternak untuk membatasi lalu lintas ternak, terutama di kawasan yang berisiko terjadinya penyakit, khususnya di Kabupaten Bengkulu Selatan dan kaur.
''Dengan upaya ini, sehingga nantinya diharapkan di daerah lainnya tidak terjadi penularan dalam jumlah yang signifikan,'' sampai Syarkawi.
BACA JUGA:Aktivitas Pemeliharan Listrik di Bengkulu Berdampak Pada Pengolahan Air Baku di IPA Surabaya
Penyakit Ngorok merupakan salah satu endemik di Bengkulu yang kemunculannya tergantung dengan situasi seperti perubahan kondisi cuaca.
“Untuk saat ini kita belum tahu penyebabnya, mungkin perubahan musim yang terlalu ekstrim, sehingga terjadi peningkatan kasus dan jumlahnya meningkat,” ungkap Syarkawi.