Pada awalnya, setiap pemain catur memiliki 16 buah catur, yang terdiri dari 1 (satu) raja, 2 (dua) benteng, 2 (dua) kuda, 2 (dua) gajah, dan 8 (delapan) bidak catur.
Seiring berjalannya permainan, jumlah catur pun akan terus berkurang.
Dimana tujuan dari permainan ini adalah untuk melakukan sekakmat.
BACA JUGA:Sejarah Jabal Rahmah, Pertemuan Pertama Adam dan Hawa setelah Diusir dari Surga
Sekakmat, merupakan keadaan raja yang disekak dan tidak ada kemungkinan memilih jalan lain.
Tetapi dalam permainan resmi, pemain dapat kalah jika mengundurkan diri sebelum sekakmat.
Dibalik permainan catur yang seru ini, tahukah kamu siapa penemunya?
Berasal dari India
BACA JUGA:Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Zaman India Kuno
Hingga saat ini, belum bisa dipastikan siapa penemu dari permainan catur ini.
Menurut sejarahnya, permainan catur pertama kali berasal dari India bagian utara, setelah itu baru menyebar ke Persia hingga seluruh Asia.
Di Persia (India), catur adalah salah satu dari bagian pendidikan yang dilakukan dalam lingkungan bangsawan.
BACA JUGA:Kenapa Setir Mobil Ada yang Berposisi di Kanan dan Kiri? Begini Sejarahnya
Pada masa itu, mereka menggunakan istilah ‘shah’, dalam bahasa Persia berarti raja dan ‘shah mat’, diartikan raja sudah mati, tidak ada jalan lain.
Dimana kata-kata tersebut mirip dengan istilah umum yang digunakan pada permainan catur, yaitu ‘check’ dan ‘chechmate’ dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa Indonesia ‘skak’ dan ‘skakmat’.