Cegah Wabah PMK, Dispertan Bengkulu Selatan Vaksinasi Sapi dan Kerbau

Reporter: Rio Agustian |

Editor: Patris Muwardi |

Selasa , 26 Mar 2024 - 22:52

PENCEGAHAN PMK: Vaksinasi ternak sapi oleh petugas Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan. Foto: Dok. Rakyat Bengkulu --

cegah wabah pmk, dispertan bengkulu selatan vaksinasi sapi dan kerbau                            kota manna, koranrb.id - lebih dari 1.000 ekor sapi dan kerbau di bengkulu selatan disuntik oleh petugas bidang peternak dan kesehatan hewan dinas pertanian atau distan bengkulu selatan. berlangsung selasa 26 maret 2024. 
langkah ini sebagai pencegahan penyakit mulut dan kuku (pmk) pada ternak.
mengingat bengkulu selatan salah satu daerah rawan penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi dan kerbau.
baca juga:pembukaan jalan sepanjang 17 km air nipis-ulu manna berlanjut 
baca juga:segel kantor desa dan minta pecat kades suka bandung, pastikan penyebab  
bahkan status wabah pmk pada ternak di bengkulu selatan baru dicabut tahun 2023 lalu oleh pemerintah.
hal ini membuktikan ternak di kabupaten bengkulu selatan sangat rentan terserang penyakit mulut dan kuku.
kepala dinas pertanian kabupaten bengkulu selatan, sakimin, s.pt membenarkan, vaksinasi pada serentak yang baru dilakukan tersebut untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku. 
dengan divaksin, setidaknya imunitas ternak menguat dan tidak drop ketika terjadi serangan virus penyakit mulut dan kuku.
"lebih kurang 1.000 ekor ternak ya di vaksin, ini sudah agenda kita sebagai pencegahan pmk," kata sakimin.
meskipun belum seluruh ternak milik masyarakat di vaksin, dinas pertanian menargetkan sebelum hari lebaran idul fitri 1445 hijiriah tahun 2024 seluruh ternak yang dikandang ataupun semi kandang sudah di vaksin.
"penyebaran pmk memang sangat cepat, selain karena adanya kontak fisik. virus ini bisa menular secara aerosol atau via udara. artinya, ternak memang harus sudah dipisahkan sejak awal sebelum ada yang terjangkit," tegasnya.
baca juga:dalam 2 hari terjadi 2 kecelakaan lalu lintas
meskipun demikian, berdasarkan hasil pengecekan sampel dan survei tim di lapangan. sakimin menyebut saat ini belum terdeteksi kasus penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak masyarakat. baik ternak full kandang, semi modern ataupun gembala.
"kalau ternak-ternak lepas liar kami tidak tahu bagaimana kondisinya, sebab untuk pengecekan sampel berkala tentu tidak bisa. makanya, peternak itu harus kandangkan hewan peliharaannya," pungkasnya.
kepala bidang kesehatan hewan dan ternak distan bengkulu selatan, ikat maulana menambahkan, data dinas pertanian saat ini ada 18 ribu ternak sapi dan kerbau di kabupaten bengkulu selatan 15 ribu sapi dan 3 ribu kerbau.
bantuan 1.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku dari pemprov bengkulu telah dibagikan dinas pertanian pada keswan bengkulu selatan.
"vaksin bantuan pemerintah ini gratis, dan masih akan berlanjut," kata ikat.
selain pencegahan melalui vaksinasi, dinas pertanian kabupaten bengkulu selatan juga memiliki tim pelayanan ternak terpadu (panter). 
tim panter bertugas untuk menelusuri ternak yang tersebar di bengkulu selatan. ada gejala awal penyakit maka akan cepat dicegah melalui tim panter.
langkah ini dinilai cukup efektif, namun dinas pertanian bengkulu selatan mengalami sedikit masalah karena masih banyak ternak milik masyarakat yang tidak dikandangkan. 
padahal perintah pemerintah seluruh ternak wajib dikandangkan. "di lapangan itu kami kesulitan karena masih banyak ternak yang tidak dikandangkan," jelas ikat.
baca juga: 156.029 siswa lolos snbp 2024, tak terpenuhi 100 persen, sisa kuota dialihkan ke snbt 
kepala satpol pp dan damkar kabupaten bengkulu selatan, erwin muchsin s.sos mengatakan, masalah hewan ternak di kabupaten bengkulu bertahun-tahun masih terjadi.
padahal pemkab bengkulu selatan telah berulang kali melakukan sosialisasi, pencegahan melalui perdes, hingga berburu ternak yang dilepasliarkan pemiliknya.
akan tetapi langkah itu diungkapkan erwin belum mampu mencegah masyarakat atau pemilik ternak melepasliarkan ternaknya. 
kepada kepala desa, ketua rt, hingga camat telah diminta untuk mencegah ternak liar.
"sampai sekarang kami masih amankan ternak yang diliarkan, hingga denda uang," ujar erwin.
baca juga:tidak boleh ada pengganti honorer lulus pppk, begini keterangan kepala bkd provinsi bengkulu 
erwin berharap pemilik ternak bengkulu selatan yang bandel untuk sadar. sebab ternak dilepasliarkan tersebut banyak merugikan orang lain. 
pertama disebutkan erwin, ternak mudah terserang penyakit pmk, jembrana dan lain-lain. 
kedua, menganggu ketertiban lalu lintas jalan raya. ketiga merusak tanaman warga dan masih banyak lainnya.
kepada masyarakat masih kata erwin, apabila melihat ternak diliarkan menganggu ketertiban dan merusak tanaman warga, sedapatnya difoto. bahkan ditangkap dan dilaporkan ke satpol pp. 
pemerintah daerah telah mempunyai perbup yang mengatur hewan ternak.
"sekali lagi kami mohon kerjasamanya, sama-sama kita cegah, awasi, tangkap, ternak liar itu," demikian erwin.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Rabu 27 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan