Dugaan Pengancaman Guru oleh Suami Kepsek, Dewan: Disdikbud Sebaiknya Lakukan Mediasi, Agar Tak Gaduh

FOTO: Waka II DPRD Seluma, Sugeng Zonrio, SH--

KORANRB.ID - Wakil Ketua II DPRD Seluma, Sugeng Zonrio, SH menyatakan telah menerima informasi dugaan pengancaman guru oleh suami dari salah satu kepala sekolah yang ada di Kabupaten Seluma. 

Ia menyebut sejumlah guru sempat menemui mereka di Kantor DPRD Seluma pada Senin, 21 April 2025 pagi.

Menurut Sugeng, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Seluma harus proaktif, salah satunya dengan melakukan mediasi antara guru dan kepala sekolah beserta suaminya.

Karena menurut Sugeng, permasalahan ini masih dalam lingkup internal jajaran Disdikbud, meskipun ada keterlibatan suami kepsek di dalamnya.

BACA JUGA:Pastikan Kontribusi PT MSS, Panja PAD DPRD Seluma Sidak

BACA JUGA:Tunggakan BPJS Kesehatan Warga Kaur Capai Rp5,6 Miliar

"Ini kan sebenarnya permasalahan internal, sebaiknya Disdikbud segera melakukan mediasi antara kedua belah pihak. Jangan sampai adanya masalah ini membuat kegaduhan di sekolah, pada akhirnya akan berdampak pada kegiatan belajar mengajar (KBM)," tegas Sugeng.

Ditambahkan Sugeng, apabila nantinya mediasi tidak bisa dilakukan atau gagal menemukan titik terang, maka DPRD Seluma akan mengambil alih untuk melakukan hearing. 

Jika memang para guru terus terancam dan merasa tidak nyaman, Sugeng pun menyarankan agar segera lapor ke aparat penegak hukum (APH).

Sehingga nantinya akan diambil tindak tegas, baik tentang pengusutan honorer siluman maupun tindak pidana atas ancaman yang diterima guru.

BACA JUGA:Undang PT. MTS dan 4 Instansi, Ketua Panja PAD: Jika Tidak Kooperatif, Pastikan Beri Rekom Penutupan

BACA JUGA:Honorer Satpol PP dan Damkar Datangi DPRD, Keluhkan Gaji Dipotong hingga Minta Kejelasan SK

"Jika Disdikbud tidak mau melakukan mediasi maka kami akan mengambil alih dengan melakukan hearing. Tadi guru guru tersebut juga kita minta untuk berpikir panjang terlebih dahulu, jika memang terasa terganggu maka silahkan lapor ke APH agar bisa di usut sesuai prosedur hukum yang berlaku," tegas Sugeng.

Kepada RB, tiga orang guru dari salahsatu SMP di Seluma tersebut mengaku trauma, pasca dituduh membongkar informasi dugaan seputar honorer siluman dan diancam, hingga membuat mereka trauma. Disampaikan salahsatu guru, LA.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan