Sejak Januari 2025, Dinkes Provinsi Bengkulu Catat 2.838 Kasus Diare, Ini Daerah Terbanyak

LAYANAN: Salah satu Faskes yang ada di Kota Bengkulu beberapa waktu lalu. RENO/RB--
KORANRB.ID – Sejak awal 2025 atau Januari lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat lonjakan penyakit diare mencapai 2.838 kasus.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ruslian, S.KM, M.Si menerangkan jumlah tersebut, diperoleh dari data setiap Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Provinsi Bengkulu.
“Jumlah tersebut kita dapatkan dari laporan tenaga survelen yang berada di setiap Puskemas yang ada di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu,” terangnya.
Ia membeberkan kasus diare tersebut, setiap tahunnya memiliki jumlah kasus yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Mukomuko Belum Miliki Anggaran Khusus untuk Perawatan Jalan Inpres
BACA JUGA:Jalan Sehat Merah Putih, HUT ke-55 Bank Bengkulu Sukses Digelar
Terlihat baru 4 bulan berjalan pada 2025 ini kasus diaera sudah tercatat ribuan kasus.
Penyebab utama dari penyakit tersebut ialah faktor kebersihan sanitasi yang ada di masyarkat, sehingga diperlukan beberapa formulasi untuk menekan angka pengidap diare tersebut.
“Tentunya ini disebabkan faktor kebersihan lingkungan, ada beberapa kiat-kita yang diperlukan untuk menekan angka diare ini,” terangnya.
Sementara untuk sebaran penyakit diare di tiap daerah di Provinsi Bengkulu yakni, Kota Bengkulu menjadi daerah dengan jumlah pengidap diare terbanya.
BACA JUGA:Jalan Lintas Depan Kantor Bupati Dibiarkan Gelap Gulita, Tanpa Lampu Jalan
BACA JUGA:Bupati Lebong Tegaskan Penggunaan DD/ADD untuk Makmurkan Desa
Tercatat sebanyak 557 pengidap, kemudian Kabupaten Rejang Lebong dengan jumlah pengidap sebanyak 552 pengidap, dan Kabupaten Mukomuko sebanyak 382 pengidap.
“Ada 3 kabupaten penyubang jumlah kasus diare terbanyak, pertama Kota Bengkulu, kemudian Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Mukomuko,” terangnya.