Kenapa Ada Daerah di Bumi yang Terang? Berikut 2 Faktanya!

Bumi. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--

Hal ini menunjukkan bagaimana rotasi Bumi dan kemiringan sumbu Bumi mempengaruhi durasi siang dan malam di berbagai lokasi.

Pada saat-saat tertentu, Kutub Utara dapat mengalami malam yang sangat panjang (polar night) ketika menjauhi Matahari, atau siang yang sangat panjang (midnight sun) ketika menghadap Matahari. 

BACA JUGA:Fenomena Silent Majority Mampu Guncangkan Hasil Pilkada, Apa Maksudnya?

Adapun fenomena ini terjadi selama musim dingin dan musim panas di daerah kutub.

Garis khatulistiwa adalah garis imajiner yang membentang di tengah Bumi, membagi Bumi menjadi belahan utara dan selatan. 

Di daerah sekitar garis khatulistiwa, durasi siang dan malam cenderung lebih konsisten, dengan masing-masing berdurasi sekitar 12 jam sepanjang tahun.

Dua hari dalam setahun, yaitu ekuinoks musim semi dan musim gugur, setiap tempat di Bumi mengalami durasi siang dan malam yang hampir sama, yaitu 12 jam. 

BACA JUGA:Punya 11 Ribu Anak Sungai dan Fenomena Sungai Terbalik, Inilah 17 Fakta Sungai Amazon

Ekuinoks ini terjadi ketika sumbu Bumi tidak miring ke arah atau menjauhi Matahari.

Sehingga cahaya Matahari tersebar merata di seluruh permukaan Bumi.

Titik balik matahari musim dingin adalah hari terpendek dalam setahun, yang terjadi sekitar 21 Desember di belahan utara.

Sementara titik balik matahari musim panas adalah hari terpanjang dalam setahun, yang terjadi sekitar 21 Juni. 

Selain itu, fenomena ini juga dipengaruhi oleh kemiringan sumbu Bumi.

BACA JUGA:Fenomena Star Syndrome, Orang Populer yang Menjadi Anti Kritik dan Merasa Superior, Ini Penjelasannya

Rotasi Bumi dan kemiringan sumbunya juga berkontribusi pada perubahan musim. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan