Industri Obat Bahan Alam Indonesia Catat Kinerja Baik

INDUSTRI: Kunjungan kerja Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi dan Kemasan Jakarta.--

BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Bagikan Tips Berkendara di Jalan Berkelok dan Berbukit

“Kami masih membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan pihak lain untuk penggunaan fasilitas produksi ini selain pengolahan simplisia dan produksi ekstrak,” ungkap Siti.

Tidak hanya House of Wellness, BBSPJIKFK turut mendukung pengembangan industri OBA Indonesia dengan bergabung menjadi anggota Jejaring Laboratorium Pengujian Obat Bahan Alam (JLPOBA) bersama dengan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan (P3OMN) BPOM, IPB, UGM,  Vicmalab, dan PT Akurat Spektra Prima.

JLPOBA memiliki tujuan untuk memadukan kemampuan laboratorium pengujian OBA di Indonesia dalam mendukung pengawasan produk OBA yang beredar, serta sebagai wadah pertukaran informasi antar laboratorium pengujian OBA.

“Dukungan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perkembangan industri obat bahan alam di Indonesia dalam menghasilkan produk yang konsisten memberikan khasiat, keamanan, serta mutu baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap obat bahan alam produksi lokal,” terang Siti.

Menurut data BPOM hingga September 2024, terdapat lebih dari 15.000 item produk obat bahan alam yang terdaftar sebagai jamu, 77 di antaranya merupakan obat herbal terstandar, dan baru 20 produk yang masuk kategori fitofarmaka.

Hal ini menunjukan peluang yang masih sangat besar untuk pengembangan dan pemanfaatan kekayaan biodiversitas tanaman obat di Indonesia menjadi OBA.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan