Usai Dirazia, Pemilik Warung Tuak Jalan Citandui 'Curhat': Terancam Bangkrut

RAZIA: Polisi memeriksa kartu identitas pengujung salah satu warung tuak di Jalan Citandui Gading Cempaka Kota Bengkulu.--Foto: Dokumen.Koranrb.Id

BENGKULU,KORANRB.ID - Polisi rutin razia warung tuak dalam upaya mencegah terjadinya kriminalitas yang dipicu mabuk minuman tradisional yang memabukkan itu.

Terkait stigma warung tuak kerap jadi sumber pemicu tindak kriminalitas, terutama aksi perkelahian atau penganiayaan berat (anirat), yang juga tundingan kerap jadi tempat transaksi prostitusi, ditanggapi salah pemilik warung tuak di Jalan Citandui Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.     

Verilita pemilik warung tuak tersebut sepertinya curhat (mencurahkan isi hatinya) kepada awak media ini. Baginya, berdagang minuman tuak bukanlah pilihan, namun terpaksa karena hanya itu jalan baginya untuk menafkahi keluarga. 

BACA JUGA:Dishub Mukomuko Gagal Miliki Kantor Baru, Ini Penyebabnya.

BACA JUGA:Harga Kopi di Rejang Lebong Turun: Ini Daftar Harganya 

Dia juga menyampaikan, tak semestinya, pemilik warung atau pedagang tuak disalahkan ketika terjadi tindak kejahatan oleh pelaku yang dalam kondisi mabuk tuak. 

Pelanggan warung tuak minum hingga mabuk karena keinginan sendiri. 

"Kami  mulai resah dengan apa yang dilakukan aparat. Mereka melakukan razia minuman tuak yang kami jajakan. Padahal kami menjual minuman pada orang yang sudah dewasa. Kalau masalah kejahatan kebanyakan dari mabuk tuak bukan kami harus disalahkan tapi oknum yang minum itu bodoh," tandas Veri.

Lebih lanjut Veri mengatakan jika para aparat terus menyita dagangan,  maka mereka terancam bangkrut. Itu akan menambah panjang barisan pengangguran.

"Kalau kami terus di razia dan kami merugi kami mau makan apa. Apa mau polisi itu kasih kami makan, belum lagi kalau kami tidak punya pekerjaan akibatnya kami bangkrut maka pengangguran di Bengkulu akan semakin banyak,'' ucapnya.

BACA JUGA:Pamit Jalan Bersama Teman Pria, Remaja Putri Asal Curup Hilang, Ini Ciri-cirinya

BACA JUGA:Hujan Deras, Desa Air Kering Padang Guci Diterjang Banjir Bandang

Pihaknya mewakili keluh kesah 87 warung tuak yang ada di Kota Bengkulu serta persatuan pengusaha warung tuak.

"Saya rasa sudah cukup kami diusir dari Jalan Loncor secara tidak baik karena kami diduga biang masalah, maka jangan tambah lagi beban kami,'' tukas Veri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan