Tanpa Bank Darah, Pelayanan RSUD Kepahiang Sering Dikeluhkan Pasien

RSUD: Pasien berharap ada bank darah di RSUD Kepahiang yang selama ini belum bisa terpenuhi-- HERU/RB
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Ketiadaan bank darah di RSUD Kepahiang kerap jadi sumber keluhan pasien.
Khususnya mereka dari keluarga pasien yang sangat membutuhkan pasokan darah secara periodik.
Seperti, para keluarga pasien thalasemia.
Di Kabupaten Kepahiang, setidaknya terdapat 15 penderita thalasemia yang mengharuskan mendapatkan pasokan darah setiap 3 pekan sekali.
Bisa dibayangkan, dengan kondisi RSUD Kepahiang tanpa bank darah para keluarga pasien harus berupaya keras mendapatkan pasokan darah secara mandiri.
BACA JUGA:Harga Kopi Bergerak Turun, Sekarang Rp70 Ribu/Kg
Hal ini mengundang perhatian Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, SIP. Ke depan, pihaknya akan berupaya agar RSUD Kepahiang memiliki bank darah.
Selama ini menurutnya, ketiadaan bank darah di Kabupaten Kepahiang lebih disebabkan lantaran ketersediaan anggaran.
Program bank darah lanjutnya, masuk dalam program prioritas dirinya dalam bidang kesehatan.
Dengan mengedepankan pelayanan maksimal bagi masyarakat, di masa kepemimpinannya ia ingin RSUD Kepahiang memiliki bank darah.
BACA JUGA:Guru di Kota Bengkulu Tambah Libur, Siap-siap Disanksi
"Ini jadi program ke depan, ada bank darah.
Sehingga kita enak, bisa mengatur stok darah.
Selama ini terkendala anggaran, tahu sendiri kan anggaran kita," kata Bupati Nata.