Kemendag Fasilitasi Business Matching dan Market Intelligence

SAMBUTAN: Menteri Perdagangan, Budi Santoso memberikan sambutan pada Acara Road to CAEXPO UMKM BISA Ekspor ke China di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.-foto: kemendag.go.id/koranrb.id-
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi menanggapi positif Road to CAEXPO 2025.
Ia mengatakan, UMKM Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume ekspor.
“Pameran ini merupakan ajang penting bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan mereka, menjalin kerja sama bisnis, serta memahami tren pasar di Tiongkok dengan lebih mendalam. Dengan mengikuti CAEXPO, UMKM Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume ekspor mereka,” papar Puntodewi.
Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari yang juga menjadi narasumber dalam gelar wicara, mengatakan, HIPMI selalu siap menjadi akselerator bagi UMKM Indonesia.
Ia berharap, Road to CAEXPO 2025 dapat menyerap aspirasi UMKM, membuka akses pasar, dan menembus pasar global.
“HIPMI selalu siap menjadi akselerator bagi UMKM Indonesia, meningkatkan kapasitas, daya saing, serta jaringan bisnis bagi para pelaku usaha. Dengan kolaborasi yang kuat di kalangan pemerintah, dunia usaha, dan komunitas UMKM, kita dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” papar Akbar.
BACA JUGA:Ciptakan Kota Bengkulu Bebas dari Gepeng, Ini Langkah Dinsos
Dalam Road to CAEXPO 2025, hadir sebagai narasumber lainnya, yaitu Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag RI Miftah Farid, Atase Perdagangan Beijing Budi Hansyah, Direktur Utama PT Pandu Arjuna Indonesia Guspiarbri Sumowigeno, Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia/PT Kinar Lapiga Lolita Bangun, dan Wakil Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Anthony Leong.
Tiongkok merupakan mitra dagang utama dan strategis bagi Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2020—2024), perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif sebesar 15,33 persen.
Total perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar USD 135,17 miliar. Ekspor Indonesia ke Tiongkok pada 2024 sebesar USD 62,44 miliar, dengan 96,4 persen berasal dari ekspor nonmigas, atau senilai USD 60,22 miliar.
Kemendag telah menyelenggarakan kegiatan presentasi produk unggulan (pitching) dan penjajakan bisnis (business matching) dengan perwakilan perdagangan Indonesia di seluruh dunia.
Secara kumulatif, selama Januari-Februari 2025, telah dilaksanakan 146 business matchingyang terdiri atas 91 pitchingdan 55 pertemuan dengan buyer. Nilai transaksi yang dicapai adalah USD 8,77 juta, terdiri atas transaksi pembelian senilai USD 3,35 juta dan transaksi potensial senilai USD 5,42 juta.
Partisipasi Indonesia pada the 22nd China ASEAN Expo 2025 menghadirkan Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 m2 di Hall B2 untuk memperkenalkan daya tarik, potensi investasi, peluang kerja sama; dan Paviliun Komoditas seluas 2.900 m2 di Hall D5 untuk mempromosikan produk unggulan Indonesia.
Pada 2024, partisipasi Indonesia dalam the 21st China ASEAN Expo telah diikuti 51 peserta yang terdiri atas Kementerian dan lembaga, BUMN, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dengan potensi transaksi sebesar Rp479,4 miliar.