28 Desa jadi Lokus Stunting 2025, Evaluasi Tahun 2024 Belum Dilakukan

POSYANDU: Bagian dari kegiataan penanganan stunting di Kabupaten Mukomuko--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id
MUKOMUKO,KORANRB.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko menetapkan 28 desa sebagai lokasi khusus atau lokus penanganan stunting tahun 2025.
Penetapan ini dilakukan untuk memudahkan kegiataan pencegahan dan penanganan apabila terdapat stunting.
Adapun jumlah desa yang menjadi lokus stunting di tahun ini, sama dengan tahun 2024 lalu yakni sebanyak 28 desa. Hanya saja desanya berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Sedangkan untuk hasil capaian program penanggulangan stunting di 28 desa sebelumnya, belum dilakukan penilaian, begitupun evaluasi,” sampai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajad Sudrajat, S.KM.
Nantinya, 28 desa yang menjadi lokus stunting tahun 2024, kata Jajad akan dilakukan penilaian bersama lintas sektoral.
Serta dilakukan evaluasi untuk melihat berapa besar penurunan angka stunting tahun 2024.
Namun terkait jadwal, Jajad menyampaikan masih akan dibahas terlebih dahulu. Alasannya, selama ini penanganan stunting di sejumlah desa dilakukan lintas program.
BACA JUGA:Belum Ada Pengumuman Tertulis Pengangkatan CPNS dan PPPK Ditunda
BACA JUGA:Pantau Taman Kota di Simpang 5 Ratu Samban, Walikota Bengkulu Sambangi Pengemis
Penanganan stunting melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah daerah.
“Tentu kita harus rapat dulu dengan segala OPD yang memiliki program penanganan stunting di 28 desa tersebut. Setalah dispakati barulah diagendakan untuk dilakukan penilaian,” ujarnya.
Jika belum dilakukan penilaian, menurut Jajad akan berdampak pada penanganan di lokus stunting tahun 2025 ini. Evaluasi dalam satu program stunting sangat dibutuhkan, sehingga diketahui apakah kegiatan yang demikian efisien dijalakan kembali, atau perlu adanya pembaruan.
‘’Secepatnya tim akan berkoordinasi dengan Wakil Bupati (Wabup) Rahmadi AB, karena untuk jabatan ketua tim percepatan penurunan stunting (TPPPS) Kabupaten Mukomuko, akan diemban Wabup,’’ kata Jajad.
Dia juga menyampaikan kalau Dinkes Kabupaten Mukomuko dalam penanganan stunting memiliki program yang dijalankan oleh bidang kesehatan masyarakat.