Pakar Minta Pengawasan Harga LPG Subsidi Diperketat

TUMPUKAN: Tabung gas LPG subsidi 3 kilogram menumpuk di salah satu pangkalan di Kota Bengkulu.--RENO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Menyoroti tingginya selisih harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 Kg antara pangkalan dan warung pengecer, Pakar Ekonomi Universitas Derhasen (Unived) Bengkulu, Dr. Anzhori Tawakal, M.Si meminta pemerintah bertindak.
Ia menerangkan pemerintah harus hadir dan mengawasi jalannya pendistribusian tabung melon tersebut.
“Dalam hal ini, OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) OPD terkait harus melakukan pengawasan secara optimal, karena barang bersubsidi itukan sangat rentan untuk dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab,” kata Anzhori.
Ia menuturkan, selisih harga antara agen pangkalan dan pengecer seharusnya tidak terlalu jauh atau dalam rentang Rp1 ribu hingga Rp2 ribu saja, namun jika sudah di atas nominal tersebut, maka harus dilakukan tindakan oleh pemerintah terkait.
BACA JUGA:PMDN Dominasi Realisasi Investasi Kota Bengkulu 2024
BACA JUGA:Motor 13 Remaja Diduga Perang Sarung di Kota Bengkulu Ditilang, Ini Tanggapan Kadis Pendidikan
Menurut Anzhori, agen pangkalan dapat membeberkan data masyarakat penerima, dan juga data pengecer secara transparan sehingga masyarakat dapat mengatahui tempat yang tepat untuk ia mendapatkan bahan bakar tersebut.
“Setiap Agen itukan mengantongi data masyarakat penerima dan pengecernya, itu juga perlu dibuka secara transafran sehingga masyarakatnya tahu dimana ia harus mendapatkannya dan meminimalisir orang yang datang dari lain daerah,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan peredaran dan pendistribusian LPG 3 Kg tersebut harus dilakukan pengawasan baik itu dari pemerintah maupun pihak Pertamina itu sendiri, sehingga permainan harga di tingkat pengecer bisa teratasi.
BACA JUGA: Bimtek Pendamping Haji Daerah Bengkulu Langsung di Embarkasi Padang
BACA JUGA:Perkuat Indonesia Menjadi Hub Industri Otomotif Global
“Jadi tidak bisa dilepas begitu saja,” terangnya.
Diketahui, salah satu warga Kota Bengkulu, Neki Utami mengaku untuk memperoleh LPG 3 Kg terpaksa membeli ke pengecer atau sub agen dengan harga yang sangat tinggi yakni mencapai Rp26 ribu.
Sementara itu, salah satu Agen Pangkalan LPG 3 Kg subsidi yang berada di Kelurahan Kampung Bali, Juleha menyebutkan bahwa selama 1 bulan terakhir pendistribusian LPG 3 Kg tesebut berjalan lancar tanpa adanya pengurangan jumlah stok dan keterlambatan pengiriman.