Cetak Sawah Baru Terkendala Irigasi dan Alih Fungsi Lahan Pertanian

RUSAK: Salah satu jaringan irigasi di Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan.--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id
KOTA MANNA,KORANRB.ID – Pemerintah pusat telah menargetkan pemerintah daerah memiliki lahan sawah baru untuk mendukung program swasembada pangan.
Meksipun sempat menjadi daerah penghasil beras terbaik di Provinsi Bengkulu, nyatanya Kabupaten Bengkulu Selatan saat ini memiliki masalah di lahan pertanian.
Petani Bengkulu Selatan mengalami kendala pada irigasi untuk pengairan sawah.
Masalah ini terjadi di wilayah Ganjuh Kecamatan Pino dan wilayah Selebang Kecamatan Kedurang.
Akibatnya banyak lahan pertanian warga kering beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit.
Menyikapi hal ini Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip telah melakukan pembahasan dengan Dirjend Kementerian Pertanian.
Bengkulu Selatan menurut Sukarni memiliki lahan untuk pertanian. Namun lahan tersebut tentu saja butuh pasokan air.
Sementara pasokan air untuk mengairi lahan pertanian tersebut kini tidak ada. Irigasi-irigasi menjadi kering akibat beberapa bendungan rusak.
BACA JUGA:Kejari Panggil Ahli Forensik Periksa Bukti Digital Korupsi Setwan Kaur
BACA JUGA:Tidak Mampu Pulikan KN, 5 Bidang Tanah Terdakwa Diblokir Jaksa
“Masalahnya air irigasi ini, kalau cetak sawah kita punya lahan tapi airnya ini dulu yang diperlukan,” kata Sekda.
Untuk itu mantan Kepala Dinas Pertanian ini telah mengusulkan agar pemerintah pusat membantu Bengkulu Selatan memiliki irigasi yang mampu memasok air ke lahan pertanian warga Bengkulu Selatan.
Dia meyakini, meskipun pemerintah pusat melakukan pencadangan anggaran tahun 2025, anggaran tersebut bisa dipakai untuk mendukung kegiatan swasembada pangan pemerintah daerah.
Apalagi mulai tahun 2025 ini pemerintah pusat harus swasembada pangan.