Harga Gabah di Bawah Ketetapan Minimal, Pemkab Bengkulu Utara Tak Bisa Ambil Langkah

PETANI: Petani lebih dipersulit karena saa ini tak sedikit sawah yang hasil panennya tidak maksimal. SANDI/RB--

“Maka terjadi penrunan jumlah hasil panen di panen pertama tahun ini,” terangnya. 

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Bengkulu Utara, Abdul Hadi, SP menerangkan jika saat ini ada beberapa titik lahan kawasan persawahan yang memasuki masa panen raya. 

Ia mengakui jika memang di kawasan persawahan Kemumu sempat terjadi serangan hama tikus sehingga merusak sebagian sawah petani. 

“Namun memang tidak semua kawasan karena memang petani sempat melakukan pengusiran hama, hanya saja memang ada beberapa bagian sawah yang rusak akibat hama tikus tersebut,” terangnya. 

Di sisi lain saat ini petani sudah mulai menjual hasil panennya baik itu gabah kering panen maupun gabah kering giling. 

Petani  juga memiliki banyak opsi untuk menjual hasil panen tersebut, selain pada tengkulak juga bisa melalui koperasi-koperasi petani hingga langsung ke Bulog. 

“Harga juga saat ini cukup bagus Rp 5.300 per kilo, meskipun masih dibawah harga beli pemerintah,” pungkas Abdul Hadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan